Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter yang Peringatkan Virus Corona Merasa Teraniaya Saat Didatangi Polisi

Kompas.com - 08/02/2020, 08:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dokter yang menjadi pahlawan karena mencoba memperingatkan soal wabah virus corona mengaku merasa teraniaya saat didatangi polisi.

Li Wenliang, seorang ophthamologis dari Rumah Sakit Wuhan, menemukan virus jenis baru itu ketika bekerja di kantornya pada Desember 2019.

Dia kemudian memperingatkan akan wabah virus corona itu kepada koleganya. Namun, dia dituding menyebarkan rumor sehingga didatangi polisi.

Baca juga: Dokter Li, yang Pertama Kali Peringatkan Wabah Virus Corona di China, Meninggal Dunia

Pada Jumat pukul 02.58 waktu setempat (7/2/2020), Li Wenliang dikonfirmasi meninggal setelah sempat dirawat karena terinfeksi pada Januari lalu.

Kematian dokter 34 tahun itu menuai kemarahan di seantero China, dengan publik meminta pemerintah meminta maaf secara langsung kepada keluarganya.

Dalam wawancara eksklusif dengan The New York Times, Li mengungkapkan bahwa dia segera menemukan bahwa tingkat penularan virus itu sangat tinggi.

"Saya tahu ketika saya terlibat kontak dengan pasien yang sudah tertular. Karena penyakit itu tak menunjukkan gejala tertentu, saya jadi kurang berhati-hati," ujarnya.

Karena menduga bahwa virus itu bisa menular dari manusia ke manusia, pada 31 Desember dia memutuskan memperingatkan koleganya via WeChat.

Dugaannya merujuk kepada adanya kabar pasien yang dikarantina karena virus tersebut, sehingga dia merasa perlu melakukan langkah pencegahan.

Di kalangan dokter, terdapat diskusi bahwa mereka menduga penyakit Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2002-2003 kembali lagi.

"Kami harus bersiap untuk menghadapinya secara mental, dan mengambil langkah perlindungan yang diperlukan," jelas Li Wenliang.

Namun, upayanya untuk melakukan peringatan malah dimaknai polisi sebagai penyebaran rumor. Jadi, dia dikunjungi Biro Keamanan Publik empat hari sejak pesan peringatan itu dia sebar.

Baca juga: Berusaha Peringatkan akan Wabah Virus Corona, Dokter Ini Didatangi Polisi

Dalam surat itu, polisi menyebutnya "sudah membuat komentar palsu" dan telah "mengganggu ketentraman sosial". Aparat pun mengancam bakal menangkapnya.

"Kami memperingatkan Anda. Jika Anda tetap keras kepala, tetap melanjutkan kegiatan ilegal ini, maka Anda akan kami bawa ke hadapan hukum.

Bisa dimengerti?" kata aparat. Dia merupakan satu dari delapan orang yang dicurigai dan diperiksa karena "menyebarkan rumor". Pada akhirnya, Li pun membubuhkan cap di tanda "saya bersedia".

Li mengisahkan, dia dipaksa untuk mengakui bahwa dia sudah melakukan kesalahan. Padahal, dia berusaha untuk berbuat baik.

"Saya merasa teraniaya, tapi saya harus menerimanya. Saya sangat sedih ketika melihat orang-orang kehilangan yang mereka kasihi," jelas Li.

Virus corona yang pertama kali terdeteksi di Pasar Seafood Huanan di Wuhan, saat ini sudah merenggut nyawa 717 orang dan menginfeksi 34.000 lainnya.

Baca juga: Mengenang Dokter Li Wenliang, Pertama Kali Ingatkan Wabah Corona hingga Meninggal karena Terinfeksi

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com