Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sah! Senat AS Loloskan Trump dari Pemakzulan

Kompas.com - 06/02/2020, 07:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seperti sudah diprediksi, Senat AS meloloskan Presiden Donald Trump dari tuduhan pemakzulan yang menimpa dirinya pada Desember 2019.

Hakim Ketua Mahkamah Agung John Roberts membebaskan dia dari dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, dan upaya menghalangi penyelidikan Kongres.

Dilansir AFP Rabu (5/2/2020), Trump lolos dari pemakzulan dengan perbandingan 52-48 untuk artikel pertama, dan 53-47 terkait dakwaan pemakzulan kedua.

Baca juga: Senat AS Tolak Saksi Baru, Trump Hampir Pasti Lolos dari Pemakzulan

Hanya Senator Utah, Mitt Romney, dikenal sebagai musuh lama Trump, memutuskan untuk memberikan suaranya di dakwaan pertama. Dia tak mendukung pasal kedua.

"Dua per tiga senator tidak menemukan dia bersalah ata dakwaan yang disajikan. Karena itu, Donald John Trump, dibebaskan," kata Roberts.

Pasal pertama merujuk kepada upaya sang presiden untuk menahan bantuan militer Ukraina, agar mereka menyelidiki calon rivalnya di Pilpres AS 2020, Joe Biden.

Kemudian pasal kedua menitikberatkan bagaimana presiden 73 tahun itu menghalangi upaya DPR AS dalam memanggil saksi atau meminta bukti dari Gedung Putih.

Menyusul putusan itu, suami Melania itu berkicau di Twitter akan memberikan pernyataan pada Kamis (6/2/2020), untuk "mendiskusikan kemenangan negara atas hoaks pemakzulan".

Gedung Putih menyebut impeachment itu "upaya perburuan penyihir hak prosed persidangannya, dan didasrkan atas serangkaian kebohongan".

Washington juga menyerukan "pembalasan" atas oposisi Demokrat yang memakzulkan presiden. Menyebutnya berusaha meralat hasil Pilpres AS 2016, dan mengintervensi pilpres 2020.

Dalam pernyataannya, Romney menyebut pelanggaran yang dilakukan Trump adalah penghianatan terhadap sumpah jabatannya sebagai Presiden AS.

Senator berusia 72 tahun itu mengaku sempat terpikir untuk tetap bersama koleganya di Republik, dan mendukung sang presiden dibebaskan.

Baca juga: Manajer Sidang Pemakzulan: Trump Menipu guna Menangi Pilpres AS 2020

"Tetapi, janji terhadap Tuhan untuk bertindak adil mengharuskan saya menepikan segala kepentingan pribadi dan bias politik," tegas Romney.

Sementara Demokrat memutuskan tetap satu komando dengan mendukung dua pasal impeachment, di mana mereka menyatakan sidang itu memalukan.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell menyindir pihak yang memakzulkan Trump mengklaim mempertahankan norma dan tradisi.

"Namun pada faktanya, mereka tengah menyerang keduanya," kata senator yang dipilih dari Negara Bagian Kentucky itu dikutip Sky News.

Trump dimakzulkan di level DPR AS pada Desember 2019, setelah seorang pelapor menudingnya menggunakan kekuasaan untuk kepentingan politik pribadinya.

Baca juga: Manajer Pemakzulan: Trump Menyalahgunakan Kekuasaan secara Berbahaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com