Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Rumah Sakit Baru untuk Rawat Pasien Virus Corona Dinamai Dewa Petir dan Dewa Api

Kompas.com - 04/02/2020, 15:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WUHAN, KOMPAS.com - China memberi nama dua rumah sakit yang baru dibangun untuk merawat pasien virus corona dengan "Dewa Api" dan "Dewa Petir".

Fasilitas yang bisa menampung hingga 1.000 pasien itu dibangun di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran penyakit.

Sekitar 50 pasien dilaporkan sudah sampai di salah satu rumah sakit yang baru dibangun, dilaporkan harian China People's Daily Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Dokter RS UI: Virus Corona Tak Menular Lewat Tatapan

Gambar menunjukkan bagaimana tim medis berpakaian lengkap membawa pasien dengan kursi roda melalui ramp ke arah bangun prefabrikasi itu.

Virus corona total membunuh 427 dan menginfeksi lebih dari 20.000 0rang, dengan sebagian besar korban berasal dari Hubei, dilansir AFP.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan status darurat dengan kasus kematian di luar China saat ini terkonfirmasi di Filipina dan Hong Kong.

Ketika laporan terjadi kekurangan ranjang rumah sakit di Wuhan, otoritas pun membangun Huoshenshan, berarti Gunung Dewa Api, pada 24 Januari.

Para pekerja terus memeras keringat mereka siang dan malam, dengan truk pengangkut material hilir mudik di barat daya kota berpenduduk 11 juta.

"Ayo Wuhan!" Begitulah kalimat yang tertera di spanduk di salah satu sisi truk pengangkut material yang membawa bahan rumah sakit.

Baca juga: China Akui Alami Kekurangan dalam Memerangi Virus Corona

Api dan petir

Seluruh pekerja mengenakan masker sesuai dengan arahan otoritas Wuhan, dengan pengecekan suhu tubuh dilakukan ketika jam istirahat.

Pada Jumat pekan lalu (31/1/2020), mereka sudah menempatkan 400 ruangan mirip kontainer, setelah meletakkan pondasi konkret dan mengalirkan listrik.

Fasilitas berlantai dua itu diserahkan kepada militer China pada Minggu (2/2/2020), dan akan diisi 1.400 tentara medis.

Termasuk di dalam tim tersebut adalah pakar yang pernah menangani Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) serta virus Ebola.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Bank Sentral China Guyur Pasar Rp 2.422 Triliun

Media negara sebelumnya sudah memberitakan, fasilitas itu bisa ditempati Senin (3/2/2020), tepat 10 hari sejak pembangunan dilaksanakan.

Adapun fasilitas kedua, Leishenshan (Gunung Dewa Petir), bisa dioperasikan mulai Kamis (6/2/2020) dengan kapasitas 1.600 tempat tidur.

Api dan petir merupakan dua elemen alam di mana di China, mereka sering diasosiasikan sebagai pelindung dari segala penyakit.

Pemerintah menjelaskan, dua fasilitas di Wuhan dibangun sesuai Rumah Sakit Xiaotangshan di Beijing, digunakan saat wabah SARS merebak pada 2002-2003.

Selain itu, pemerintah Wuhan juga berencana mengubah tiga venue yang ada, termasuk gimnasium dan aula, menjadi rumah sakit.

Nantinya, ketiga bangunan tersebut bakal diubah menjadi pusat medis dengan total 3.400 tempat tidur untuk merawat pasien dengan gejala ringan.

Baca juga: Unair Punya Alat Pendeteksi Virus Corona dengan Akurasi 99 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com