Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tentaranya Tewas, Turki Serang Balik dan Bunuh 6 Prajurit Suriah

Kompas.com - 03/02/2020, 17:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Setidaknya enam tentara Suriah tewas setelah militer Turki melancarkan serangan buntut terbunuhnya empat prajurit mereka.

Sebelumnya dalam keterangan Kementerian Pertahanan Turki, selain empat personelnya tewas, sembilan orang lainnya mengalami luka.

Ankara menerangkan, pasukan mereka diserang tentara Suriah meski sebelumnya sudah melakukan koordinasi di mana mereka bakal beroperasi.

Baca juga: Gelar Serangan Udara di Irak dan Suriah, AS Klaim Tewaskan 19 Milisi Pro-Iran

Serangan itu terjadi di Idlib, di mana negara pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan mempunyai 12 pos pengamatan sebagai bagian kesepakatan dengan Rusia.

Sebagai balasan atas operasi itu, organisasi Observasi HAM untuk Suriah menyatakan, enam serdadu pemerintah Suriah tewas dihantam.

Dilansir AFP Senin (3/2/2020), serangan yang berlangsung di kota kawasan selatan Saraqeb itu juga melukai 20 orang personel militer lainnya.

Erdogan mengatakan, pihaknya tengah "melangsungkan operasi" dan mengklaim bahwa pasukannya membunuh 30 sampai 35 rezim Damaskus.

Presiden berusia 65 tahun itu kemudian memperingatkan Rusia untuk tidak berusaha melindungi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

"Secara khusus, saya ingin memberi tahu otoritas Rusia bahwa masalah kami bukan dengan kalian, tapi mereka (Suriah). Dan kami minta kalian jangan menghalangi," ujarnya.

Pertempuran itu merupakan konflik langka antara dua negara, di mana Ankara menempatkan militernya di kawasan barat laut Suriah.

Pekan lalu, Erdogan memperingatkan kekuatan jika markas pasukannya di kawasan Idlib mendapat serangan dari tentara pemerintah Suriah.

Pada Minggu (2/2/2020), Turki dilaporkan mengirim bala bantuan untuk memperkuat posisi mereka di pos yang dibangun di Idlib.

Baca juga: Manfaatkan AS Tarik Pasukan di Suriah, ISIS Himpun Kekuatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com