Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Serangan Rudal Iran, 64 Tentara AS Alami Cedera Otak

Kompas.com - 31/01/2020, 16:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebanyak 64 tentara AS dilaporkan menderita cedera otak setelah serangan rudal Iran yang menghantam dua pangkalannya pada 8 Januari lalu.

Jumlah itu mengalami peningkatan setelah pada awal pekan ini, Pentagon mengonfirmasi bahwa ada 50 serdadunya yang mengalami luka.

Tim medis militer melakukan pemeriksaan terhadap hampir 250 tentara AS, 22 hari sejak rudal Iran menyasar Pangkalan Ain al-Assad dan Irbil di Irak.

Baca juga: 50 Tentara AS Terluka akibat Serangan Rudal Iran

Hasilnya seperti dilansir CNN Kamis (30/1/2020), dari 64 orang yang mengalami cedera otak, 39 di antaranya sudah kembali bertugas.

Dalam konferensi pers, Chairman Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley menutukan, kasus yang mereka dapati adalah cedera otak traumatis ringan (mild TBI).

Luka itu dilaporkan membutuhkan waktu hingga gejalanya mulai nampak. Karena itu menurut Milley, jumlah korban terus mengalami penambahan.

"Beberapa dari mereka sudah dibawa ke Eropa. Ada juga yang dievakuasi kembali ke AS agar ada penanganan berlapis. Kami akan terus memantaunya bersama pakar kami," ujarnya.

Sebelumnya, baik Pentagon maupun Presiden Donald Trump menuturkan, tidak ada pasukan AS yang terluka atau tewas dalam serangan 8 Januari.

Saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davis, Swiss, Trump menyiratkan tidak terlalu mempersoalkan cedera otak itu bisa separah luka dalam pertempuran.

"Tidak, saya dengar mereka mengalami sakit kepala. Namun bisa saya katakan dan laporkan, tidak ada yang serius," jelas presiden 73 tahun itu.

Saat ditanya mengenai komentar sang presiden Kamis, Menteri Pertahanan Mark Esper berujar bahwa presiden sudah tahu mengenai luka tersebut.

Kepada awak media, Esper menjelaskan dia sudah membahas situasinya dengan Trump, di mana yang bersangkutan sangat perhatian dengan kondisinya.

Baca juga: Serangan Rudal Iran Akibatkan 34 Tentara AS Cedera Otak

Meski begitu, Veteran Perang Luar Negeri (VFW) melalui Komandan Nasional William Schmitz meminta Trump untuk meminta maaf.

"VFW mengharapkan presiden untuk menyampaikan permintaan maaf kepada prajurit pria dan perempuan karena komentarnya," ujar pria yang akrab disapa Doc tersebut.

Dia juga menyerukan agar Gedung Putih juga memberikan edukasi kepada publik mengenai bahayanya TBI yang diderita oleh tentara AS.

Teheran membombardir dua pangkalan milik koalisi internasional yang dipimpin AS sebagai balasan atas kematian jenderal top mereka, Qasem Soleimani.

Komandan Pasukan Quds itu tewas bersama dengan wakil pemimpin milisi Irak, Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis pada 3 Januari 2020.

Qasem Soleimani dan Muhandis tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam rudal drone tempur AS di Bandara Internasional Baghdad.

Baca juga: Pengunggah Video 2 Rudal Iran Hantam Pesawat Ukraina Bersembunyi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com