Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Umumkan Kembangkan Vaksin untuk Lawan Wabah Virus Corona

Kompas.com - 29/01/2020, 07:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengumumkan, saat ini mereka tengah mengembangkan vaksin untuk memerangi wabah virus corona.

Selain itu, "Negeri Uncle Sam" juga mendesak Pemerintah China untuk meningkatkan kerja sama dengan otoritas kesehatan internasional.

Menurut pejabat Institut Kesehatan Nasional (NIH), Anthony Fauci, mereka sudah membentuk tim untuk mempelajari data mentah soal virus corona.

Baca juga: Ini Jenis Masker yang Direkomendasikan Dokter untuk Cegah Virus Corona

"Kami sudah memulainya di NIH, dan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengembangkan vaksin itu," terang Fauci, dikutip dari AFP, Selasa (28/1/2020).

Nantinya, proses fase pertama uji coba bakal dilakukan selama tiga bulan, kemudian tiga bulan lainnya adalah melalukan pengumpulan data.

Proses pengumpulan data dilakukan sebelum AS memulai fase kedua, di mana pengembangan obatnya bakal diambil alih firma bioteknik, Moderna.

"Kami melakukannya seakan kami sudah harus mengirim vaksinnya. Dengan kata lain, kami harus siap dengan skenario terburuk, penyakit ini bakal jadi wabah besar," papar Fauci.

China menerima kritikan buntut cara mereka menangani Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang menjadi wabah di daratan utama dan Hong Kong pada 2002-2003, di mana ratusan orang terbunuh.

Fauci mengatakan, saat wabah itu merebak ke seluruh dunia, sebenarnya ilmuwan sudah mengembangkan vaksin. Namun, belum pernah digunakan.

Secara terpisah, kepala peneliti Johnson & Johnson, Paul Stoffels, menuturkan, perusahaan yang berbasis di New Jersey, AS, itu juga tengah mencari tahu vaksin virus corona.

Stoffels menjelaskan, mereka melakukan pengembangan obat berbekal metode penanganan Ebola yang saat ini dipakai di Republik Demokratik Kongo dan Rwanda.

"Teknologi yang saat ini juga kami uji cobakan terhadap calon obat untuk HIV dan Zika," papar Stoffels, seperti dilansir AFP.

Baca juga: [POPULER INTERNASIONAL] Asal Virus Corona Terungkap | 16 Negara Umumkan Kasus Positif Virus Corona

Lebih lanjut, Menteri Kesehatan dan Pelayanan Publik Alex Azar berkata, pihaknya sudah tiga kali menawarkan bantuan kepada China, tetapi tak berhasil.

Dia berujar, bantuan itu penting sehingga Washington bisa juga mendapatkan data dan bukti mentah, serta membantu analisis dan kerangka pikiran.

Menurut Azar, mereka harus menjawab pertanyaan penting seperti masa inkubasi, dan apakah virus tersebut bisa menular meski pasien tak menunjukkan gejala.

"Kami mendesak China agar lebih transparan dan bekerja sama agar langkah penting dan efektif bisa diambil," jelas Azar kepada awak media.

Beijing sendiri sudah mengizinkan tim dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk masuk dan bekerja bersama otoritas setempat.

"Negeri Panda" menuai pujian setelah secara cepat mengumumkan genome baru virus corona sehingga ilmuwan seluruh dunia bisa mengembangkan metode diagnosisnya.

Baca juga: Berikut Wabah yang Pernah Terdeteksi di China Selain Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com