Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MIliter Iran Disebut Berusaha Tutupi Fakta Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh

Kompas.com - 27/01/2020, 17:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah laporan menyatakan bahwa militer Iran berusaha menutupi fakta pesawat Ukraina yang ditembak jatuh pada 8 Januari 2020.

Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran, dengan 176 orang tewas.

Insiden itu terjadi setelah Iran menyerang dua pangkalan AS di Irak, sebagai balasan atas kematian jenderal top mereka, Qasem Soleimani.

Baca juga: Iran Benarkan 2 Rudal Hantam Pesawat Ukraina

Ketika kabar pesawat Ukraina yang jatuh itu merebak, Iran sempat membantah, dengan Garda Revolusi menyebut kegagalan mekanis jadi penyebab.

Mereka membantah tudingan AS dan Kanada yang menyatakan, Iran tak sengaja menghancurkan pesawat Boeing 737 setelah mendapat laporan intelijen.

Namun pada 11 Januari, Teheran akhirnya mengakui bahwa mereka sudah menjatuhkan pesawat dengan nomor penerbangan 752 tersebut.

Dalam keterangan resminya, Teheran menuturkan bahwa mereka sudah meluncurkan dua rudal ke arah Ukraina International Airlines karena mengiranya sebagai pesawat AS.

Dalam laporan The New York Times via Business Insider Minggu (26/1/2020), berusaha menutupi fakta bahwa mereka menjatuhkan pesawat itu.

Baca juga: Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina karena Ditakuti Jet Tempur F-35 AS

Dikatakan bahwa Garda Revolusi sebenarnya sudah langsung menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan ketika dua rudal itu diluncurkan.

"Saya menelepon pejabat dan mengatakan yang sebenarnya. Bahwa kami mungkin menembak teman kami sendiri," ujar Amirali Hajizadeh.

Hajizadeh yang menjabat sebagai Komandan Divisi Dirgantara Garda Revolusi itu menyatakannya dalam siaran televisi setempat.

The Times kemudian memberitakan, yang dilakukan cabang elite militer Iran itu adalah berusaha menutupinya. Bahkan dari Presiden Hassan Rouhani.

Alih-alih melapor kepada Rouhani, Garda Revolusi malah memilih memberitahukannya kepada Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.

Di tengah upaya Teheran untuk membantah, sebuah komite khusus dibentuk, di mana anggotanya dilarang keras berbicara kepada orang lain.

Baca juga: 11 Warga Ukraina Korban Tewas Pesawat Boeing 737 yang Ditembak Iran Dikembalikan

Kemudian pada 8 Januari malam, komite tersebut sebenarnya sudah siap untuk mengumumkan bahwa mereka tidak sengaja menghancurkan pesawat Boeing 737.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com