Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Pemerintah Beijing Minta Warga Tak Bersalaman

Kompas.com - 26/01/2020, 23:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah Beijing, China, meminta warga untuk tak tidak bersalaman sebagai bentuk pencegahan akan merebaknya virus corona.

Hingga Minggu (26/1/2020), patogen yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei, itu sudah menewaskan 56 orang, dengan 1.975 kasus orang yang terinfeksi.

Melalui pesan teks, otoritas kesehatan Beijing meminta warga untuk tidak bersalaman. Mereka diminta untuk memberikan salam secara tradisional.

Baca juga: Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang, AS dan Jepang Berencana Evakuasi Warganya dari Wuhan

Selain itu, pemerintah ibu kota China itu berencana menangguhkan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan universitas setelah liburan Tahun Baru Imlek usai.

Dilaporkan Reuters, Hong Kong sudah lebih dulu menerapkan penutupan lembaga akademik hingga 17 Februari setelah virus corona merebak.

Publik Negeri "Panda" meminta adanya transparansi, setelah pemerintah terkesan menutupi cara mereka dalam menangani patogen tersebut.

"Orang-orang di kampung halaman saya mencurigai jumlah korban terinfeksi yang diklaim oleh pemerintah," ujar Violet Li, warga salah satu distrik di Wuhan.

Dalam konferensi pers, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, kemampuan penyebaran virus corona semakin kuat dengan kasus infeksi bisa semakin bertambah.

Sejauh ini, Beijing mencatatkan 1.975 kasus dengan korban meninggal mencapai 56 orang. Sebagian besar korban berasal dari Hubei dan Wuhan.

"Berdasarkan informasi klinis terbaru, kemampuan virus itu untuk menyebar entah bagaimana menjadi lebih kuat," papar kepala komisi, Ma Xiaowei.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Pekerja Kereta Cepat Indonesia-China Di-Screening

Ma menerangkan, masa inkubasi virus corona terjadi antara satu hingga 14 hari, tergantung bagaimana kondisi infeksi terjadi.

Dia menyatakan, pemerintah pusat bakal semakin menggalakkan langkah pencegahan, yang antara lain membatalkan acara besar hingga menghentikan transportasi publik.

Sejumlah kalangan meragukan kemampuan China dalam menangani. Meski begitu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) urung mendeklarasikannya sebagai wabah internasional.

Virus corona itu menjadi perhatian dunia karena disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2002-2003, dan membunuh hampir 800 orang.

Patogen itu diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan, di mana tempat itu juga menjajakkan hewan eksotis dan liar seperti kelelawar hingga serigala.

Hingga saat ini, sudah ada 12 negara yang mengumumkan kasus positif virus corona, dengan Kanada menjadi yang terbaru melakukannya.

Baca juga: Tidak Benar, Isu yang Menyebut WN China di Surabaya Terjangkit Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com