Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Intelijen Israel Bantu Operasi Bunuh Jenderal Iran | TKI Campur Makanan Majikan dengan Air Kencing

Kompas.com - 15/01/2020, 07:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Intelijen Israel disebut membantu Amerika Serikat (AS) dalam operasi yang membunuh jenderal Iran, Qasem Soleimani.

Soleimani yang adalah komandan pasukan Quds tewas setelah dihantam rudal di Bandara Internasional Baghdad, Irak, 3 Januari 2020 lalu.

Kemudian dari Singapura, seorang TKI dipenjara setelah mencampur makanan majikan dengan air kencing hingga darah haid.

Kedua artikel itu bisa Anda baca dalam populer internasional yang terjadi sepanjang Selasa (14/1/2020) hingga Rabu (15/1/2020).

1. Intelijen Israel Bantu Operasi AS yang Membunuh Jenderal Iran
Intelijen Israel dilaporkan membantu operasi AS dalam membunuh jenderal Iran, Qasem Soleimani, pada 3 Januari.

Soleimani yang merupakan komandan Pasukan Quds terbunuh ketika berada di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Dia tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, ketika mobil mereka dihantam rudal AS.

Seperti apa kabar yang ditampilkan mengenai bantuan Israel itu, Anda bisa mendapatkan jawabannya di tautan ini.

2. Iran Tangkap Terduga Pelaku yang Jatuhkan Pesawat Ukraina dengan Rudal
Iran mengumumkan, mereka sudah menangkap sejumlah terduga pelaku berkaitan dengan jatuhnya pesawat Ukraina pekan lalu.

Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines jatuh sesaat setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran, pada 8 Januari 2020.

Insiden itu terjadi setelah Iran menyerang dua pangkalan AS dan sekutunya di Irak, sebagai balasan atas terbunuhnya jenderal Qasem Soleimani.

Seperti apa pernyataan Iran bahwa mereka menangkap terduga pelaku yang menjatuhkan pesawat Ukraina, Anda bisa membacanya di sini.

3. Karena Erdogan, Mantan Pesepak Bola Turki Hakan Sukur Jadi Sopir Taksi Online
Mantan pesepak bola Turki Hakan Sukur menyatakan, dia menjadi sopir taksi online karena Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pemain berposisi striker itu mengaku, dia tinggal di AS dengan menjual buku dan jadi sopir demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hakan Sukur pun menerangkan awal dia terjun ke politik, dan berakhir mengasingkan diri ke AS karena berseteru dengan Erdogan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com