Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Iran Sebut Pesawat Boeing 737 Ukraina Jatuh karena Kecerobohan AS

Kompas.com - 11/01/2020, 12:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

TEHERAN, KOMPAS.com - Menteri Iran menyebut, jatuhnya pesawat Boeing 737 Ukraina yang menewaskan 176 orang karena "kecerobohan AS".

Pesawat maskapai Ukraine International Airlines jatuh sesaat setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran, Rabu (8/1/2020).

Insiden itu terjadi setelah Iran menyerang pangkalan AS dan sekutunya di Ain al-Assad dan Irbil, Irak, dengan rudal.

Baca juga: Akhirnya, Iran Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Boeing 737 Ukraina

Sejumlah negara Barat seperti Kanada, Inggris, maupun AS menyebut terdapat bukti bahwa rudal Teheran tak sengaja menembak pesawat Boeing 737 milik Ukraina itu.

Awalnya, Teheran membantah. Bahkan, mereka siap mengundang sejumlah negara untuk ikut bagian dalam penyelidikan.

Dalam bantahan mereka, pesawat berusia tiga tahun tersebut sempat berusaha kembali ke bandara karena ditemukan "keadaan darurat", tanpa merinci seperti apa itu.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, dalam kicauannya di Twitter, memaparkan temuan awal dari militer Iran.

"Kesalahan manusia di tengah krisis yang diakibatkan kecerobohan AS telah berujung kepada bencana ini," ucap Zarif.

Dia menawarkan permintaan maaf sekaligus belasungkawa kepada 176 korban tewas, 82 di antaranya warga Iran, atas insiden tersebut.

Pernyataan yang sama juga disuarakan Presiden Hassan Rouhani di Twitternya, sebagaimana dikutip Sky News Sabtu (11/1/2020).

"Penyelidikan bakal dilakukan untuk mengusut tragedi menyedihkan dan kesalahan yang tak dimaafkan ini," jelasnya.

Baca juga: Diduga Menembak Pesawat Boeing 737 Milik Ukraina, Ini Bantahan Iran

Sebelumnya, militer Iran juga memberikan pengakuan bahwa mereka tak sengaja menembak maskapai Ukraine International Airlines itu.

Berdasarkan pernyataan mereka, diketahui burung besi dengan nomor penerbangan 752 itu masuk ke "kawasan sensitif militer".

Di tengah situasi panas dan kemungkinan balasan dari AS, sistem pertahanan salah mengira Boeing sebagai pesawat musuh.

Ucapan itu sejalan dengan laporan sumber AS, di mana dia menerangkan terdapat dua tanda panas yang diduga rudal Iran sebelum adanya "percikan".

Teheran memutuskan menyerang pangkalan AS di Irak sebagai balasan atas kematian jenderal berpengaruh mereka, Qasem Soleimani.

Soleimani yang adalah komandan Pasukan Quds tewas dihantam rudal di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Dia tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, ketika konvoi mobil mereka dihantam rudal AS.

Baca juga: Beredar di Media Sosial, Benda Ini Diduga Rudal Iran yang Hantam Pesawat Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com