Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2020, 08:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Otoritas Ukraina menyelidiki teori bahwa pesawat Ukraine International Airlines jatuh di Iran setelah tak sengaja ditembak rudal buatan Rusia.

Pernyataan itu disampaikan Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, seperti dilansir The Independent Kamis (9/1/2020).

Danilov menyatakan, saat ini terdapat petugas yang berada di Iran untuk menyelidiki kemungkinan adanya pecahan rudal.

Baca juga: Sebelum Jatuh, Pesawat Ukraina Sempat Mencoba Kembali ke Bandara

"Serangan roket, kemungkinan sistem Tor, berada di antara sejumlah dugaan. Sebab, dari internet muncul informasi elemen misil ditemukan di sana," paparnya.

Danilov merujuk kepada dua foto di media sosial yang menunjukkan adanya benda serupa dengan misil di lokasi jatuhnya pesawat Boeing 737 itu.

Pemerintah Inggris mengatakan, mereka sangat menyoroti jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines yang menewaskan 176 orang itu.

Juru bicara menuturkan, Perdana Menteri Boris Johnson menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan menyerukan penyelidikan kredibel dan transparan.

Danilov berujar, saat ini jajarannya bekerja dengan empat teori pesawat bernomor penerbangan 752 itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini.

Baca juga: Pesawat Ukraina Jatuh di Iran, Berikut 4 Kasus yang Libatkan Boeing

Antara lain dihantam rudal buatan Rusia, ada bom dalam pesawat, hingga ledakan akibat adanya kesalahan teknis.

Sementara yang keempat, adalah dugaan bahwa pesawat tersebut bertabrakan dengan drone atau benda terbang asing.

Penyelidik Ukraina disebut mengalami tantangan dalam mencari penyebab jatuhnya pesawat itu pada Rabu pagi waktu setempat (8/1/2020).

Berdasarkan laporan media Iran, pecahan dari lokasi kecelakaan sudah diangkut, membuat proses investigasi independent jadi sulit.

Pada Kamis, Yuri Butusov, jurnalis dengan relasi sumber keamanan Ukraina memaparkan temuan awal dari para penyelidik.

Laporan itu mengindikasikan bahwa tidak ada ledakan dari mesin, dengan dugaan muncul bahwa api berasal dari kabin.

Baca juga: Jatuhnya Boeing 737 Ukraina, Iran Tak Akan Serahkan Kotak Hitam Pesawat ke Pabrikan dan AS

"Tidak adanya komunikasi dengan operator lalu lintas udara, berarti Anda tidak bisa mengesampingkan dugaan adanya aksi teroris atau serangan rudal," papar sumber.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com