Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopternya Jatuh, Jenderal Taiwan Ini Tewas

Kompas.com - 02/01/2020, 21:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

TAIPEI, KOMPAS.com - Seorang jenderal Taiwan tewas ketika helikopter yang ditumpanginya jatuh saat melakukan pendaratan darurat.

Shen Yi-ming yang merupakan kepala angkatan darat bersama 12 orang lainnya menaiki Black Hawk, dan berkunjung ke pangkalan di kawasan timur laut.

Otoritas setempat menyatakan, helikopter yang dinaiki Jenderal Shen kemudian jatuh di kawasan pegunungan saat berusaha mendarat dalam cuaca buruk.

Baca juga: Jenderal Brasil Siap Membela Amazon dari Kebakaran Hutan

Dilansir BBC Kamis (2/1/2020), Shen menjadi satu di antara delapan korban tewas dalam insiden dekat ibu kota Taiwan, Taipei.

Laporan awal menyatakan, sejumlah orang ditemukan selamat, dengan korban lainnya "tertimbun di bawah puing-puing helikopter".

Taipei langsung merespons dengan mengirimkan dua Black Hawk dan 80 tentara ke lokasi kejadian di Muara Tonghou, Wulai.

Focus Taiwan memberitakan, Jenderal Shen dan beberapa pejabat miltier lainnya bertolak dari Pangkalan Songshan pukul 07.54 waktu lokal.

Saat itu, tujuan mereka adalah markas militer Dong'ao, berada di Yilan County, dalam rangka melakukan inspeksi.

Kementerian pertahanan kemudian menerangkan, pihak penerbangan kehilangan kontak dengan helikopter itu pukul 08.22 saat pendaratan darurat.

Seorang sumber pejabat mengungkapkan, tim penyelamat berusaha mencapai lokasi kecelakaan secepat mungkin, namun terhalang medan.

Presiden Tsai Ing-wen yang bersiap dalam pemilihan 11 Januari mendatang, langsung menghentikan kampanye begitu mendengar insiden tersebut.

Tsai, yang berasal dari Partai Progresif Demokratik, berhadapan dengan Han Kuo-yu, kandidat Kuomintang, yang dikenal dekat dengan China.

Hubungan Taiwan dan China memburuk sejak Tsai, yang dikenal menentang prinsip "Satu China", terpilih pada 2016 lalu.

Taipei memutuskan untuk menjalankan pemerintahan sendiri sejak berakhirnya perang saudara di Negeri "Panda" pada 1949.

Meski begitu, Beijing masih menganggap wilayah tersebut sebagai provinsinya, yang harus segera disatukan, bahkan dengan kekerasan.

Baca juga: Jenderal China Peringatkan AS Tak Campur Tangan Urusan Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com