Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laga Sepak Bola antara 2 Kartel Narkoba Rival Rusuh, 16 Napi Tewas

Kompas.com - 02/01/2020, 08:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Sebanyak 16 napi di Meksiko dilaporkan tewas setelah pertandingan sepak bola antara dua kartel narkoba berakhir rusuh.

Kericuhan itu terjadi pada Selasa (31/12/2019) pukul 14.30 waktu setempat di Lembaga Pemasyarakatan Cieneguillas, Negara Bagian Zacatecas.

Dilaporkan Daily Mirror Rabu (1/1/2020), dua kartel narkoba Meksiko yang terlibat dalam laga sepak bola itu adalah Gulf dan Los Zetas.

Baca juga: Kerusuhan di Penjara Altamira Brasil, 16 Napi Dipenggal

Laga yang berakhir rusuh itu disaksikan keluarga napi, mengingat mereka mendapat keistimewaan berkunjung pada akhir tahun.

Pasukan keamanan bersenjata lengkap termasuk di dalamnya militer, dan paramedis bergegas menuju ke Penjara Varonil.

Kementerian keamanan publik tidak membeberkan penyebab perkelahian, namun menegaskan situasi sudah berada dalam kendali.

Dalam pernyataan yang disampaikan, kerusuhan itu berlangsung sekitar 2,5 jam sebelum keamanan bisa mengendalikan kondisi.

Diwartakan Sky News, sebanyak 15 narapidana tewas di lokasi. Sementara satu napi meninggal ketika dilarikan ke rumah sakit.

Sekretaris Keamanan Zacatecas, Ismael Camberos Hernandez mengatakan, beberapa korban tewas dengan mengalami luka tembak.

Namun ada juga napi yang ditusuk hingga disiksa. Sementara tidak ada korban tewas atau terluka dari sipir penjara maupun polisi.

Temuan itu jelas mengejutkan. Pasalnya dalam penggeledahan yang berlangsung pada akhir pekan, tidak ditemukan adanya senjata.

Karena itu, Hernandez menyatakan dia akan mencari siapa yang bertanggung jawab, termasuk bagaimana senjata itu masuk.

Sementata Menteri Keamanan Meksiko Alfonso Durazo berkata, pihak keamanan bakal meningkatkan penjagaan di Zacatecas.

"Kami akan terus melanjutkan promosi melakukan reorganisasi penjara untuk memerangi kejahatan terorganisasi," terang Durazo.

Kartel narkoba Los Zetas dibentuk sembilan tahun silam setelah pendirinya memisahkan diri dari sindikat kriminal Gulf.

Negeri "Sombrero" mencatat tingkat kekerasan pada 2019, yang sebagian besar terjadi karena pertikaian antara dua geng yang bertikai.

Desember 2019 lalu, sebanyak 12 polisi di Negara Bagian Guanajuato dalam serangan yang terjadi selama satu pekan.

Baca juga: Pelaku Kerusuhan Penjara Brasil Diduga Bermain Sepak Bola Pakai Kepala Napi yang Dipenggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com