Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un "Lewatkan" Pidato Tahun Baru

Kompas.com - 01/01/2020, 22:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan melewatkan pidato Tahun Baru pada Rabu waktu setempat (1/1/2020).

Beberapa analis menyatakan, pidato yang disampaikan Kim itu mengindikasikan dia berusaha menghindari kesalahan dua tahun lalu.

Kim Jong Un diketahui sudah memberikan Pidato Tahun Baru sejak 2013, tradisi yang dimulai pada era kakeknya, Kim Il Sung.

Baca juga: Kim Jong Un Umumkan Korea Utara Bakal Kembali Uji Coba Senjata

Pernyataan itu merupakan agenda politik di Korea Utara, yang berisi refleksi 2019 dan penetapan tujuan pada 2020 ini.

Awalnya, Kim akan mengenakan seragam partai dan kemudian berdiri di depan podium untuk melakukan inspeksi pasukan.

Namun seiring waktu, Pyongyang melakukan modernisasi, dengan Kim duduk di kantornya mengenakan setelan dan dasi gaya Barat.

Namun pada tahun ini seperti dilansir AFP, tidak ada pidato pada 1 Januari. Baik itu pada pagi maupun siang waktu setempat.

Televisi pemerintah hanya menayangkan pernyataan Kim Jong Un dalam pertemuan Partai Buruh yang berdurasi empat hari.

Dalam agenda tersebut, pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu mengumumkan mereka tidak lagi mematuhi moratorium penghentian uji coba senjata.

Kim pun menjanjikan negara komunis itu bakal kembali memperoleh "senjata strategis terbaru" melalui penghentian moratorium.

Analis menuturkan, kebijakan itu menghentikan sikap yang dia buat pada dua tahun terakhir, saat dia mulai membuka jalan diplomasi.

Menurut pakar kepada AFP, Korea Utara sama sekali tidak memperoleh manfaat seperti pencabutan sanksi atau pun kebijakan yang memuaskan AS.

Baca juga: Korea Utara Gelar Uji Coba, Trump: Kim Jong Un Bisa Kehilangan Semuanya

Park Won-gon, profesor studi internasional di Universitas Handong, Korea Selatan berujar, perubahan format itu kemungkinan demi mengurangi "beban" Kim.

Park mengatakan, terdapat perbedaan besar antara memberikan pidato dengan mengumumkan keputusan yang dicapai di partai.

"Pada saat berpidato, Anda tengah memberikan arahan langsung kepada seluruh warga Korut yang ada di seluruh dunia," paparnya.

Menurut Park, keputusan Pyongyang mengubah format kemungkinan menghindari pengakuan bahwa cara yang dia tempuh salah.

Sementara berdasarkan Leif-Eric Leasley, profesor di Ewha Womans University di Seoul berkata, cara itu diyakini adalah bentuk penyampaian pesan secara halus.

"Dengan berkomentar di agenda partai, dia tidak ingin terlihat seperti pemimpin yang hendak berperang," jelas Leasley.

Baca juga: Kembali Disebut Trump Pria Roket, Kim Jong Un Tidak Senang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com