Pindahkan Kantor Dagang ke Yerusalem, Brasil Diperingatkan Liga Arab

KAIRO, KOMPAS.com - Liga Arab melontarkan peringatan kepada Brasil setelah resmi memindahkan kantor dagang mereka ke Yerusalem.

Sebelumnya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah menegaskan dia akan mengikuti langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Baca juga: 5 Kebijakan Kontroversial Donald Trump, Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel hingga Perang Dagang

Yakni, dengan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebagai langkah mengakui kota suci itu menjadi ibu kota Israel.

Trump sudah memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem pada Mei 2018, setelah lebih mengakuinya sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017.

Minggu pekan lalu (15/12/2019), Brasilia membuka kantor dagang disaksikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan putra Bolsonaro, Eduardo.

Dilansir AFP Kamis (19/12/2019), Eduardo membenarkan sang ayah telah berencana untuk menuntaskan janjinya kepada Netanyahu.

Liga Arab, yang melangsungkan pertemuan darurat atas permintaan Palestina, mengecam pembukaan kantor dagang tersebut.

Organisasi yang berbasis di Kairo, Mesir itu menyebut tindakan Brasil tidak sah dan mendukung pendudukan ilegal Israel.

Liga Arab juga menyatakan jika sampai kedutaannya dipindah ke Yerusalem, maka Brasil mengancam relasi dan kepentingan dengan Arab.

Tel Aviv menduduki Yerusalem Timur pada Perang Enam Hari, 1967, dan kemudian mendudukinya tanpa mendapat pengakuan internasional.

Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina memandang bagian timur sebagai ibu kota masa depan mereka.

Keputusan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak hanya mengakhiri konsensus harus diputuskan melalui negosiasi dua negara.

Tetapi juga menuai amarah dari dunia Arab, di mana Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak tawaran perdamaian dari Washington.

Baca juga: Honduras Bakal Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel