Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Larang Kantor Pemerintah Pakai Komputer dan "Software" Buatan Asing

Kompas.com - 10/12/2019, 14:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China memerintahkan kantor pemerintah untuk menyingkirkan komputer ataupun software buatan asing.

Dalam kabar yang dirilis oleh Financial Times itu, Beijing dilaporkan ingin penyingkiran peranti itu terjadi dalam tiga tahun ke depan.

Keputusan itu dibuat oleh Komite Pusat Partai Komunis China, di mana mereka mewajibkan kantor pemerintah menggunakan teknologi lokal.

Baca juga: Efek Domino Perang Dagang AS-China ke Ekonomi Indonesia

Kebijakan itu diambil supaya "Negeri Panda" bisa mengurangi ketergantungan akan komputer maupun software buatan asing.

Analis pasar kepada FT, dikutip Sky News, Senin (9/12/2019), berujar, ada sekitar 30 juta peranti yang bakal dimusnahkan buntut kebijakan itu.

Penggantian itu dilaporkan bakal berlangsung bertahap. Sebanyak 30 persen peranti bakal diganti pada 2020 mendatang.

Kemudian 50 persen komputer ataupun software asing bakal dilenyapkan pada 2021, dan sisanya terjadi setahun setelahnya.

Instruksi dari Partai Komunis China itu hanya berefek pada kantor pemerintah, di mana sektor swasta masih diizinkan membeli dari luar negeri.

Arahan tersebut terjadi di tengah upaya China dan Amerika Serikat (AS) dalam mencari solusi atas perang dagang mereka.

Perang tarif yang diberlakukan dua negara adidaya itu membuat pertumbuhan ekonomi China mengalami perlambatan terparah pertama dalam 30 tahun terakhir.

Presiden AS Donald Trump mengklaim, negosiasi itu mengalami peningkatan di tengah perang dagang yang berlangsung selama 18 bulan.

Washington bakal menerapkan tarif atas impor dari Beijing lebih dari 150 miliar dollar AS (Rp 2.101 triliun) jika tenggat waktu pada 15 Desember tak tercapai.

Adapun arahan dari partai komunis terjadi setelah AS menjatuhkan serangkaian sanksi kepada raksasa telekomunikasi Huawei, Mei lalu.

Dalam pertemuan NATO pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan, dia siap mengikuti langkah AS yang melarang Huawei.

Baca juga: Perang Dagang, Kinerja Ekspor China Kembali Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com