Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pertimbangkan Kirim 14.000 Tentara Tambahan ke Timur Tengah

Kompas.com - 05/12/2019, 08:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS dikabarkan mempertimbangkan mengirim tambahan 14.000 tentara ke Timur Tengah untuk menghadapi ancaman Iran.

Dalam laporan Wall Street Journal, penambahan itu termasuk pengiriman puluhan kapal, dan menggandakan pasukan AS sejak awal tahun ini.

Dikatakan bahwa Presiden Donald Trump bakal segera memberi keputusan rencana pengiriman 14.000 tentara ke Timur Tengah Desember ini.

Baca juga: Pentagon Bakal Tarik hingga 1.000 Tentara AS dari Suriah Utara

Juru bicara Pentagon menolak untuk mengomentari pemberitaan dari The Journal, dilansir kantor berita AFP Rabu (4/12/2019).

Kabar penempatan itu terjadi di tengah serangkaian serangan, baik terhadap kapal maupun fasilitas minyak Arab Saudi.

Iran dituduh menjadi dalang dari berbagai serangan, dengan Washington menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap negara itu.

Selain itu pada pertengahan November, kapal induk Abraham Lincoln berlayar di Selat Hormuz untuk menenangkan sekutu mereka dari Teheran.

Kemudian Oktober lalu, Menteri Pertahanan Mark Esper mengumumkan Pentagon bakal mengirim dua skuadron jet tempur ke Saudi.

Kemudian militer juga akan mengirim sejumlah sistem pertahanan rudal ke Saudi, di mana total pasukan yang ditempatkan berjumlah 3.000 personel.

Dalam konferensi pers di Manama, Bahrain, pada 23 November, Komandan Komando Pusat AS Kenneth McKenzie mengakui AS tak punya cukup sumber daya untuk melindungi Timur Tengah.

"Terlalu banyak air untuk ditutupi. Jujur saja, kami tak punya banyak sumber daya yang bisa dikerahkan setiap saat," ujarnya.

Tapi, jenderal dari Korps Marinir itu membantah bahwa mereka akan meninggalkan kawasan tersebut, dengan menyebut adanya kapal induk di sana.

McKenzie menjelaskan, saat ini AS sedang mempunyai prioritas global lain. Tapi, dia menjamin Timur Tengah masih masuk dalam radar mereka.

"Karena itu, saya tidak yakin saya akan sepakat dengan narasi mengabaikan atau narasi seperti meninggalkan kawasan," tegasnya.

Baca juga: Tentara AS Tewas dalam Serangan di Afghanistan, Trump Batalkan Negosiasi Damai dengan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com