Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Rilis Gambar Kim Jong Un Tunggangi Kuda Putih di Gunung Keramat Paektu

Kompas.com - 04/12/2019, 20:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) merilis gambar Kim Jong Un tunggangi kuda putih di kawasan gunung keramat Paektu.

Para pakar menyatakan, kedatangan Kim di sana biasanya bermakna simbolis, dan diikuti dengan sebuah pengumuman besar.

Rilis foto dari Korut itu terjadi di tengah semakin dekatnya tenggat waktu yang diberikan kepada AS, terkait perundingan denuklirisasi.

Baca juga: Kim Jong Un Buka Proyek Konstruksi Dekat Gunung Keramat

Dalam foto yang dirilis Korut, Kim Jong Un yang mengenakan mantel coklat menunggangi kuda putih berhias emas di gunung keramat Paektu.

Dilansir KCNA via AFP Rabu (4/12/2019), nampak sang istri, Ri Sol Ju, dan beberapa pejabat yang turut dalam rombongan.

Gunung di perbatasan Korut-China itu dianggap sakral karena tak hanya tempat kelahiran Dangun, pendiri kerajaan pertama Korea, Gojoseon.

Tetapi gunung keramat Paektu itu juga disebut sebagai tempat lahir Kim Jong Il, ayah sekaligus pendahulu Kim Jong Un.

KCNA melansir, Kim berjalan di sejumlah lokasi bersejarah. "Beliau meninggalkan jejak suci di lokasi perang revolusioner di tengah salju murni setinggi lutut."

Para analis mengatakan, foto-foto Kim di Paektu mewakili pernyataan kepemimpinan dan legitimasi dari Pemimpin Korut itu.

Berdasarkan propaganda Pyongyang, Kim Jong Il lahir di Kamp Rahasia Paektu ketika sang ayah, Kim Il Sung, melawan Jepang.

Meski sejarawan independen dan catatan sejarah Uni Soviet menunjukkan Kim Jong Il lahir di Soviet saat Kim Il Sung diasingkan.

Kim biasanya berkunjung ke sana 1-2 kali setahun, dan ditandai dengan sebuah perubahan besar dalam kebijakannya.

Pada November 2013, dia sempat mendatangi Paektu sebelum mengeksekusi paman sekaligus petinggi Korut, Jang Song Thaek.

Baca juga: Sambil Tersenyum, Kim Jong Un Awasi Uji Coba Senjata Korea Utara

Kemudian pada Desember 2017, dia berkunjung sebelum mengumumkan sikapnya untuk membuka pintu dialog dengan AS.

Sikap itu berbuah pertemuan perdana Kim dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura, pada Juni 2018 lalu.

Pyongyang menetapkan tenggat waktu akhir tahun, jelang pidato tahunan Kim yang biasanya dihelat pada 1 Januari mendatang.

Pembelot sekaligus peneliti Korut Ahn Chan Il berujar, pemilihan busana juga mencerminkan sikap dan keputusan yang bakal diambil.

"Jubah kulit sejak lama sudah diasosiasikan sebagai simbol perlawanan dan anti-peluru di Korea Utara," terang Chan.

"Salah satu skenario yang paling mungkin terjadi adalah Korut bakal berpihak sepenuhnya kepada China," terang Chan kembali.

Baca juga: Kim Jong Un Tolak Undangan dari Presiden Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com