Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanda Kerusuhan Berdarah, Perdana Menteri Irak Ajukan Mengundurkan Diri

Kompas.com - 29/11/2019, 23:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi, mengumumkan bakal mengundurkan diri di tengah terjadinya kerusuhan berdarah.

Pengumuman itu disampaikan Mahdi dalam siaran televisi, dan terjadi satu tahun setelah dia menjabat pada Oktober 2018.

Baca juga: Kantor Konsulatnya Dibakar, Iran Minta Irak Tangkap Pelakunya

"Saya akan mengajukan surat resmi berisi permintaan mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri Irak," terang Mahdi.

Dilansir AFP Jumat (29/11/2019), pernyataan itu dia sampaikan setelah kerusuhan berdarah yang menewaskan lebih dari 400 orang.

Selain itu, Mahdi menyampaikannya beberapa jam setelah ulama tinggi Syiah, Grand Ayatollah Ali al-Sistani menyerukan pergantian kekuasaan.

Ayatollah al-Sistani juga memperingatkan potensi terjadinya perang sipil akibat bentrokan yang terjadi kawasan selatan.

Pengumuman yang diberikan Mahdi tidak menyebutkan tanggal pasti. Namun parlemen dilaporkan bakal bersidang Minggu (1/12/2019).

Perayaan pecah setelah Mahdi mengumumkannya di Lapangan Tahrir Baghdad, di mana demonstran menjadikannya basis selama dua bulan terakhir.

"Ini adalah kemenangan pertama kami, dan kami berharap bakal datang lebih banyak lagi," terang salah satu pendemo.

Dia mengendarai tuktuk yang mengumandangkan lagu-lagu patriotik. "Ini juga kemenangan bagi martir yang sudah gugur," katanya.

Aksi protes terjadi setelah publik marah atas betapa tingginya korupsi, ekonomi yang rendah, hingga kurangnya layanan publik di Irak.

Kebanyakan warga di sana sering mengalami mati lampu, dan mereka bergantung kepada generator untuk hidup sehari-hari.

Mahdi sebelumnya menawarkan paket reformasi dan reshuffle baru, namun ditolak. Massa menginginkan adanya perubahan mutlak.

Baca juga: Datang ke Aksi Protes, Seorang Pria Irak Bawa Seekor Singa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com