Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuhiro Nakasone Meninggal pada Usia 101 Tahun

Kompas.com - 29/11/2019, 14:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuhiro Nakasone, dilaporkan meninggal dalam usia 101 tahun pada Jumat (29/11/2019).

Salah satu PM terlama dalam sejarah negeri "Sakura" itu wafat di salah satu rumah sakit di Tokyo, dikatakan pejabat Partai Liberal Demokratik.

Dilansir Kyodo via Japan Times, Yasuhiro Nakasone menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang pada periode 1982 sampai 1987.

Baca juga: Shinzo Abe Pecahkan Rekor sebagai Perdana Menteri Jepang Terlama dalam Sejarah

Kemudian, dia menjadi anggota House of Representatives (majelis rendah Jepang) selama lebih dari 50 tahun, dari 1942 hingga 2004.

Nakasone berkuasa pada periode yang sama dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Ronald Reagan dan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.

Dia dikenal antara lain karena privatisasi perusahaan negara dan membantu merevitalisasi nasionalisme Jepang, bahkan setelah tak lagi menjabat.

Namun, dia mengakui telah gagal dalam merevisi hukum pasifis, yakni konstitusi negara untuk mengklarifikasi status ambigu militer.

"Merevisi konstitusi itu butuh waktu. Saya tegaskan sangat diperlukan, tapi tak mungkin melakukannya secara cepat," katanya pada 2010.

Upayanya kemudian dilanjutkan penerusnya, Shinzo Abe. Namun, berusaha mengubah pasal Artikel 9 tetap menuai perdebatan.

Media menjuluki Nakasone dan Reagan sebagai "Ron dan Yasu" karena persahabatan yang terjalin selama mereka menjabat.

Saat itu, Nakasone menjadi perbincangan karena menyatakan jika terjadi perang, dia akan menjadikan Jepang "kapal induk" tangguh bagi AS dan membendung Uni Soviet.

Masa jabatannya selama sekitar lima tahun diwarnai dengan berbagai kontroversi dan tindakan yang menuai perhatian.

Misalnya pada 1983, dia menjadi Perdana Menteri Jepang pertama yang mengunjungi Korea Selatan, di mana Tokyo sempat menjajahnya pada 1910-1945.

Baca juga: Shinzo Abe Berpeluang Jadi Perdana Menteri Jepang Terlama

Dia menuai kemarahan saat melawat ke Kuil Yasukuni, tempat sebagian penjahat perang dimakamkan, pada peringatan 40 tahun menyerahnya Jepang dalam Perang Dunia II.

Nakasone memutuskan tak melakukannya lagi setelah China berang. Kemudian, ucapannya juga sering menjadi polemik.

Misalnya saja pada 1986, dia sempat membuat kaum kulit hitam, Meksiko, dan Puerto Riko yang tinggal di AS tersinggung.

Saat itu, Nakasone menyatakan bahwa kelompok itu membuat kecerdasan rata-rata orang Amerika malah di bawah Jepang.

Lahir di distrik Takasaki, Prefektur Gunma pada 27 Mei 1918, Nakasone adalah anak dari pedagang kayu yang kaya.

Dia lulus dari Universitas Tokyo sebelum memasuki Kementerian Dalam Negeri pada 1941, dan bergabung bersama Kepolisian Tokyo pada 1945.

Baca juga: Perdana Menteri Jepang Kunjungi Kawasan Terdampak Gempa di Hokkaido

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com