Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goar Vartanyan, Mata-mata Legendaris Uni Soviet Meninggal di Usia 93 Tahun

Kompas.com - 28/11/2019, 10:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

MOSKWA, KOMPAS.com — Goar Vartanyan, mata-mata legendaris Uni Soviet yang mengungkap rencana Nazi membunuh para pemimpin Sekutu, meninggal di usia 93 tahun.

Badan intelijen luar negeri Rusia (SVR) menyatakan, Goar meninggal Senin (25/11/2019), disampaikan juru bicara Sergei Ivanov.

Seperti dilansir AFP, rencananya jenazah Goar Vartanyan bakal dimakamkan di pemakaman prestisius Moskwa, Troyekurovskoe.

Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata Arab Saudi, 2 Mantan Karyawan Twitter Dijerat Pengadilan AS

Goar menjadi mata-mata legendaris Uni Soviet setelah mengungkap plot itu bersama sang suami, Gevork Vartanian, yang meninggal pada 2012.

"Tanpa pasangan ini, sejarah negara ini mungkin akan lain. Mereka ini menorehkan tinta di umat manusia," kata juru bicara pemerintah, Dmitry Peskov.

Lahir pada 1926 di Armenia Soviet, Goar pindah ke Iran pada 1930-an. Di sana, dia bergabung dengan grup antifasis yang dipimpin sang suami.

Dilansir BBC Rabu (27/11/2019), mereka diyakini mengungkap ratusan agen Nazi dan bertanggung jawab atas konferensi 1943.

Saat itu, "Big Three", julukan yang diberikan bagi para pemimpin Sekutu di Perang Dunia II, berkumpul di Teheran.

Mereka adalah Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, Presiden AS Franklin D Roosevelt, dan pemimpin Soviet Joseph Stalin.

Joseph Stalin bersama Presiden AS Franklin Delano Roosevelt dan PM Inggris Winston Churchill dalam konferensi Teheran pada November 1943. Ketiga pemimpin ini saat itu disebut sebagai Tiga Besar.Wikipedia Joseph Stalin bersama Presiden AS Franklin Delano Roosevelt dan PM Inggris Winston Churchill dalam konferensi Teheran pada November 1943. Ketiga pemimpin ini saat itu disebut sebagai Tiga Besar.

Goar dan suaminya berperan dalam mengungkap Operation Long Jump, yakni plot untuk membunuh "Big Three", dan menangkap calon pembunuhnya.

Plot itu diyakini diprakarsai oleh komandan Nazi kelahiran Austria, Otto Skorzeny, dan terungkap setelah transmisi komunikasinya dicegat.

Namun, dalam memoarnya, pria yang membantu pemimpin fasis Italia Benito Mussolini kabur itu mengaku tak merencanakannya.

Goar dan Gevork kemudian pindah ke Soviet pada 1951, dan bekerja bersama dalam sejumlah program "ilegal" sepanjang 1956-1986.

Peskov menyatakan, Presiden Vladimir Putin yang merupakan mantan agen KGB, sangat mengenal pasangan legendaris tersebut.

Pada 2017, misalnya, Putin mengunjungi markas SVR, dan memuji agen di sana, termasuk pasangan Vartanyan. "Mereka rendah hati, tak ingin disebut pahlawan," katanya.

"Dia adalah pahlawan bagi Uni Soviet! Pasangan itu menjadi legenda karena prestasinya," katanya SVR dalam keterangan resmi.

Baca juga: Dibebaskan AS, Wanita yang Dituduh Mata-mata Rusia Ini Sampai di Moskwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com