Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Klaim Dia Mencegah Hong Kong "Dilenyapkan" China dalam 14 Menit

Kompas.com - 23/11/2019, 07:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

HONG KONG, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengklaim, dia mencegah Hong Kong "dilenyapkan" dalam waktu 14 menit oleh militer China.

Dia mengatakan, "jutaan tentara" Negeri "Panda" sudah menunggu untuk dikerahkan. Tetapi, dia meminta Presiden Xi Jinping untuk tak melakukannya.

Dalam wawancara dengan Fox&Friends, Trump menyebut pengerahan militer ke Hong Kong hanya akan memperumit negosiasi perang dagang AS dan China.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Jadi Terdakwa Termuda Demonstrasi di Hong Kong

"Jika bukan karena saya, Hong Kong mungkin bakal dilenyapkan dalam 14 menit," klaim presiden 73 tahun itu dikutip Sky News Jumat (22/11/2019).

"Dia punya jutaan tentara berdiri di luar kota yang tak jadi bergerak karena saya meminta. 'Tolong jangan lakukan itu. Bakal memberi dampak negatif ke negosiasi'," lanjutnya.

Beijing sudah memperingatkan, mereka bakal mengambil "langkah balasan" jika Trump menandatangani UU yang disahkan oleh DPR AS.

Pada Kamis (21/11/2019), DPR AS meloloskan UU yang bakal meminta Presiden AS mencabut keistimewaan dagang yang diterima Hong Kong jika HAM dan demokrasi di sana terancam.

Trump tidak mengungkapkan apakah dia bakal memveto UU itu. "Kami harus mendukung Hong Kong. Namun saya juga bersama Presiden Xi Jinping," katanya.

Dia kembali berkoar jika bukan karena permintaannya, ribuan orang di salah satu pusat finansial dunia itu bakal tewas karena bentrokan dengan keamanan.

Lebih lanjut, presiden ke-45 AS itu juga mengomentari upaya pemakzulan terhadap dirinya yang dilakukan oleh oposisi Partai Demokrat.

Demokrat melalui DPR AS mencoba memastikan apakah Trump sengaja menahan bantuan militer kepada Ukraina seharga 400 juta dollar AS, sekitar Rp 5,6 triliun.

Trump menggunakan bantuan itu untuk menekan Kiev supaya menyelidiki Joe Biden, calon penantangnya di Pilpres AS 2020 mendatang.

Dia bersikukuh tidak melakukan perbuatan yang salah, dan percaya diri menyatakan pemakzulan tidak akan mengenai dirinya.

"Saya pikir mereka bakal sulit memakzulkan saya karena saya tidak melakukan kesalahan," lanjut suami Melania tersebut.

Namun, jika nantinya di benar-benar dimakzulkan, maka dia menghendaki adanya sidang di Senat. "Jujur, saya ingin itu (sidang)," terangnya.

Baca juga: China Tuduh AS Berusaha Menghancurkan Hong Kong lewat UU HAM dan Demokrasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com