Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen China Ungkap Penanganan terhadap Minoritas Muslim di Xinjiang

Kompas.com - 19/11/2019, 12:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah dokumen yang bocor mengungkapkan bagaimana penanganan pemerintah China terhadap minoritas Muslim di Region Xinjiang.

Aktivis HAM dan pakar meyakini, terdapat satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lain yang dibawa ke kamp pengasingan di ujung barat.

Dokumen setebal 403 halaman yang diperoleh New York Times itu memperlihatkan kebijakan Beijing yang dikecam dunia, termasuk AS.

Baca juga: Erdogan: Warga Minoritas Muslim Hidup Bahagia di Xinjiang

Dilansir AFP Senin (18/11/2019), dokumen itu juga menunjukkan pidato lain Presiden Xi Jinping, arahan, hingga laporan pengawasan populasi Uighur.

Bocornya kabar itu juga mengungkapkan adanya keretakan di dalam tubuh Partai Komunis China terkait penindakan atas minoritas Muslim.

New York Times melaporkan, dokumen itu diungkapkan oleh sumber politik. Dia mengaku pembocoran supaya mencegah para pemimpin, termasuk Xi, lolos dari tanggung jawab.

Xi sempat berpidato pada 2014, ketika itu militan dari Uighur menyerang dan menewaskan 31 orang di stasiun kereta Kunming.

Dalam pidatonya, dia menekankan "perjuangan besar-besaran" melawan terorisme, infiltrasi, dan separatis, dan tidak boleh menunjukkan belas kasih.

Jumlah kamp pengasingan mengalami pertambahan setelah Chen Quanguo ditunjuk sebagai ketua partai cabang Xinjiang pada 2016 lalu.

Menurut laporan Times, Chen menggunakan pidato Xi untuk membenarkan tindakan keras, dan meminta jajarannya "menangkap orang yang harus ditangkap".

Mempunyai reputasi dalam menangani kelompok minoritas dalam partainya, Chen sebelumnya memimpin kebijakan tangan besi untuk menghancurkan perbedaan pendapat di Tibet.

Dalam dokumen itu, juga ditunjukkan bagaimana aparat setempat menjawab pertanyaan pelajar yang pulang ke Xinjiang, dan mendapati keluarganya hilang atau ditahan di kamp.

Para pejabat sudah dilatih untuk memberikan jawaban bahwa keluarga itu disusupi "virus ekstremisme", dan butuh "diobati sebelum bertambah parah".

Baca juga: AS Beri Sanksi Pembatasan Visa pada Pejabat China Terkait Penindasan Uighur

Membenarkan "Hitam Putih"

Dalam setumpuk dokumen itu, juga muncul kabar bagaimana satu pejabat, Wang Yongzhi, dihukum setelah diselidiki pada 2017-2018 karena membangkang perintah partai.

Atas inisiatifnya, Wang melepaskan 7.000 orang karena takut, begitu banyak orang yang ditahan bakal memperuncing kebencian mereka dan memicu konflik.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com