Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2019, 19:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) menyatakan, mereka tak akan menggelar pertemuan "tak berguna", kecuali AS menawarkan konsesi baru.

Pernyataan itu terjadi beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengisyaratkan prospek dalam kesepakatan denuklirisasi.

"Anda harus bertindak cepat. Cepat raih kesepakatan ini. Sampai jumpa lagi!" ujar Trump merujuk kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Baca juga: Korea Utara Sebut Joe Biden Anjing Gila, Begini Reaksi Trump

Kim dan Trump sudah bertemu sebanyak tiga kali sejak Juni 2018. Namun, perundingan sempat buntu setelah pertemuan di Hanoi, Vietnam, Februari lalu.

Dilansir AFP Senin (18/11/2019), Pyongyang sudah meminta kepada AS untuk memberikan pendekatan baru paling lambat hingga akhir tahun.

Penasihat Menteri Luar Negeri Kim Kye Gwan menyatakan bahwa Washington berusaha mengulur waktu dan seolah-olah sudah ada perkembangan.

Dia menyebut kicauan Trump di Twitter merupakan "sinyal" bagi pertemuan terbaru, dalam pernyatannya kepada media pemerintah KCNA.

"Tapi, kami tidak tertarik menggelar pertemuan tak berguna. Kami tak akan memberikan apa pun jika tak mendapat gantinya," ujar Kim.

Kim Kye Gwan mengatakan, seharusnya Pyongyang juga mendapat sesuatu karena Trump mengklaim perundingan itu adalah prestasinya.

Oktober lalu, Kim menuturkan terlepas dari niat dan kebijakan politik Trump, kebijakan dari Gedung Putih dirasa bermusuhan bagi mereka.

Dia sempat memuji presiden dari Partai Republik itu sebagai sosok bijaksana dan bertekad kuat, serta berbeda dari pendahulunya September lalu.

Tetapi seiring dengan makin dekatnya tenggat waktu tersebut, Korut melontarkan serangkaian pernyataan disertai uji coba senjata.

Kim Kye Gwan berujar, Washington harus menarik "kebijakannya yang bermusuhan" jika dialog ingin dilanjutkan tanpa merinci maksudnya.

Adapun twit Trump terjadi setelah AS dan Korea Selatan (Korsel) sepakat menunda latihan militer sebagai bentuk "iktikad baik".

Sebabnya, Korea Utara selalu mengecam latihan tersebut, dan menganggapnya sebagai upaya dua negara untuk menginvasi mereka.

Baca juga: Korea Utara Ejek Mantan Wapres AS Joe Biden sebagai Anjing Gila

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com