Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beritakan soal China, Pimpinan Koran Ini Dilarang Pulang ke Vanuatu

Kompas.com - 18/11/2019, 11:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com - Seorang pemimpin koran di Vanuatu mengaku, dia dilarang pulang setelah mempublikasikan berita soal China pertengahan tahun ini.

Pengajuan perpanjangan visa yang dilakukan Dan McGarry ditolak. Dia yakin, penolakan itu berkaitan dengan pegaruh Beijing di negara Pasifik itu.

Baca juga: Fasilitasi Benny Wenda, Vanuatu Dinilai Tak Hormati Hubungan Diplomatik dengan RI

Juli lalu, koran yang dia pimpin, Daily Post, memberitakan tentang pemerintah Vanuatu yang mendeportasi enam warga negara China.

Keenam orang itu, empat di antaranya sudah mengantongi kewarganegaraan Vanuatu, dikawal menuju pesawat Airbus di Bandara Port Vila's Bauerfield.

Lima pria dan satu perempuan itu diderpotasi tanpa diadili di pengadilan atau hak mendapat pengacara, dengan Port Vila tak memberikan detil.

Dilansir The Guardian Senin (18/11/2019), McGarry yang sudah tinggal selama 16 tahun yakin, kisah itu membuat marah pemerintah di sana.

Pria asal Kanada itu mengisahkan, awalnya dia meninggalkan negara itu untuk menghadiri forum soal kebebasan media di Melania di Brisbane, Australia.

Ketika dia hendak pulang menggunakan visa pengunjung setelah perpanjangannya ditolak itulah, dia diberi tahu pihak imigrasi Vanuatu bahwa dia dilarang kembali.

Dia menuturkan, staf di Virgin Australia mendapat pesan bahwa mereka mendapat larangan untuk menerbangkannya bersama pasangannya saat itu.

"Saya tahu mereka tidak punya alasan mengapa melarang saya. Jadi mereka memilih membungkam saya dari pada berbicara jujur soal kisah yang kami publikasikan," ujarnya.

Pasangan McGarry yang berasal dari Vanuatu pun terpaksa pulang sendiri. Dia mengaku menangis karena dipisahkan dari keluarganya.

McGarry menuturkan, setiap hari dia melakukan percakapan Skype dengan pasangan dan dua anaknya, di mana mereka terus menanyakan kapan dia pulang.

"Ini adalah tindakan kejam untuk membuat anak-anak menderita karena kebenaran yang pahit. Saya tak tahu mengapa mereka bisa melakukannya," keluh McGarry.

Dia dilaporkan berusaha melakukan banding atas penolakan visanya, dengan The Guardian mencoba meminta tanggapan dari otoritas setempat.

Baca juga: Pemerintah Protes Keras ke Vanuatu Terkait Pertemuan Benny Wenda dan KTHAM PBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com