MEXICO CITY, KOMPAS.com - Pemerintah Meksiko menyatakan, mereka siap menawarkan suaka setelah Presiden Bolivia Evo Morales mengundurkan diri.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard setelah 20 pejabat pemerintah dan politisi Bolivia mengungsi di Kedutaan Besar Meksiko di La Paz.
Baca juga: Diduga Lakukan Kecurangan dalam Pemilu, Presiden Bolivia Mengundurkan Diri
Dalam kicauannya di Twitter, Ebrard menuturkan pihaknya menerima jajaran eksekutif dan legislatur di kantor kedubes mereka.
"Karena itu, sejalan dengan tradisi suaka dan non-intervensi, kami juga menawarkannya kepada Evo Morales," ujar Ebrard dilansir AFP Minggu (10/11/2019).
Morales mengundurkan diri pada Minggu, mengakhiri kekuasaanya sejak 2006, setelah demonstrasi yang menguasai seantero Bolivia sejak Oktober.
Massa turun ke jalan setelah kemenangan Morales dalam pemilu 20 Oktober dianggap penuh kecurangan, dan kemudian mendesaknya mundur.
Negara-negara sosialis seperti Kuba dan Venezuela langsung melontarkan tanggapan setelah presiden terlama dalam sejarah Amerika Latin itu mengundurkan diri.
Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez di Twitter menyatakan mereka mendukung Morales yang mereka sebut "saudara", dan mengecam demonstrasi.
Rodriguez menganggap presiden 60 tahun itu sebagai simbol dari rakyat pribumi Amerika, dan menuduh oposisi melakukan kudeta terhadap Morales.
Senada dengan Kuba, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang juga sedang menghadapi tekanan internal, mengecam adanya kudeta di Bolivia.
"Kami menyeruka adanya mobilisasi dan pergerakan sosial untuk menuntut pelestarian kehidupan masyarakat asli Bolivia dari rasisme," katanya.
Baca juga: Ingin Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi, Indonesia dan Bolivia Jajaki Bentuk Forum Bisnis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.