Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejek Militer Myanmar, 5 Anggota Pujangga Puisi Satir Ini Ditahan

Kompas.com - 31/10/2019, 08:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Lima orang anggota rombongan puisi satir di Myanmar dilaporkan ditahan setelah dianggap mengejek pihak militer.

Kelompok bernama Peacock Generation itu ditangkap April lalu karena "thangyat", pertunjukan gabungan puisi, komedi, dan tarian, mereka.

Grup itu diputus bersalah atas dakwaan mengejek militer Myanmar, dengan masing-masing anggota dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

Baca juga: Ada Sanksi AS, Angkatan Laut Myanmar Malah Gabung Latihan Maritim Bersama ASEAN

Dilansir BBC Rabu (30/10/2019), tiga anggota Peacock Generation mendapat dakwaan tambahan karena menyiarkan acara mereka di Facebook.

Kay Khine Tun, Zay Yar Lwin, Paing Pyo Min, Paing Ye Thu, dan Zaw Lin Htut dijerat dengan Pasal 505A yang mengatur pernyataan publik.

Mereka divonis bersalah dalam persidangan di Yangon, mantan ibu kota sekaligus kota terbesar di negara yang dulu bernama Burma itu.

Dalam penampilan mereka, kelima pujangga itu mengkritik pembagian kekuasaan tentara di parlemen, dan memperlihatkan gambar anjing mengenakan jaket militer.

Hakim Tun Kyaw yang menjatuhkan vonis mengatakan, aksi Peacock Generation disengaja karena mereka membawakannya di hadapan publik.

"Karena itu, mereka diputus bersalah," ujar Tun. Kelimanya menyatakan tidak bersalah, dengan Zay Yar Lwin menuturkan dia tak mengakuinya.

"Saya tidak mengakui otoritas dari sistem peradilan ini. Buatku, satu hari atau pun satu tahun tak ada bedanya," ujar Zaw kepada wartawan.

Pemerintah Myanmar diketahui menggunakan kekuasaannya untuk memenjarakan orang yang mengkritik. Entah itu jurnalis, seniman, hingga pembangkang.

Meski dipimpin penerima Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, Naypyidaw hanya melakukan perubahan kecil pada aturan yang sempat dikuasai junta militer.

Direktur Penelitian Asia Tenggara Amnesty International, Joanne Mariner, menyebut tuduhan terhadap Peacock Generation "mengerikan".

"Menghukum seseorang karena mereka menampilkan puisi satir menunjukkan seberapa mengerikan kondisi kebebasan berekspresi di Myanmar," ujar Mariner.

Dia menyebut Peacock Generation sebagai tahanan hati nurani. Mereka harus mendekam di jeruji besi hanya karena Myanmar terlalu alergi dengan kritik ringan.

Berdasarkan laporan kelompok advokasi kebebasan berpendapat di Myanmar Athan, sebanyak 26 orang dijerat dengan dakwaan yang sama di enam bulan pertama 2019.

Baca juga: Hendak Nyabu di Lokasi Penampungan, 2 Pengungsi Myanmar Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com