Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Diserang Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 19/10/2019, 22:44 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Seorang pemuda aktivis pro-demokrasi Hong Kong kembali menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal.

Kali ini, korban yang merupakan remaja berusia 19 tahun, terluka di bagian leher dan perut, setelah diserang seseorang menggunakan pisau, saat sedang membagikan selebaran demonstrasi.

Dilansir AFP, insiden penyerangan kali ini terjadi di dekat sebuah tembok aksi di distrik Tai Po, timur laut Hong Kong, pada Sabtu (19/10/2019).

Korban yang mengenakan penutup wajah dan pakaian serba hitam, dilaporkan tergeletak dengan bersimbah darah dengan luka sayatan pada leher dan perutnya.

Foto yang tersebar di media lokal memperlihatkan kondisi korban yang mengenaskan.

Baca juga: Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Dikeroyok Orang-orang Tak Dikenal Pakai Palu

Sementara sebuah rekaman video memperlihatkan detik-detik penyerangan, di mana pelaku seorang pria mendekati korban dengan membawa pisau.

Setelah melakukan penyerangan, pelaku dikatakan berteriak, "Hong Kong adalah bagian dari China... (Kau) telah mengacaukan Hong Kong".

Polisi mengkonfirmasi seorang pria berusia 22 tahun telah ditangkap terkait dengan penyerangan ini. Polisi juga mengatakan korban dalam kondisi sadar saat ditemukan dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi.

"Pria itu tiba-tiba berjalan menuju teman saya dan menebas lehernya. Kemudian teman saya lari ke arah ini. Setelah itu dia jatuh dan ditusuk di perut dengan pisau," kata seorang rekan korban yang ada di lokasi kejadian, kepada media.

Baca juga: Pembunuh Pacar yang Jadi Penyebab Demonstrasi Hong Kong Setuju Kembali ke Taiwan

Sebelumnya pada Rabu (16/10/2019) lalu, seorang aktivis pro-demokrasi Hong Kong yang terkenal, Jimmy Sham, terluka setelah diserang sekelompok pria tak dikenal menggunakan palu.

Menurut Front Hak Asasi Manusia Sipil (CHRF), sebuah kelompok yang dipimpin Jimmy, pelaku berjumlah empat hingga lima orang.

Mereka menyebut aksi penyerangan yang terjadi di distrik Mongkok itu sebagai tindakan "teror politik".

Foto-foto yang diunggah ke internet menunjukkan Sham yang mengenakan kaus merah tergeletak di jalan dalam kondisi berlumuran darah.

Beberapa aktivis pro-demokrasi telah diserang oleh pendukung pro-Beijing dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Sham yang juga pernah diserang pada Agustus lalu.

Baca juga: Kembali Ejek Pemimpin Hong Kong, Politisi Oposisi Pro-demokrasi Diusir

Saat kekerasan meningkat, para pengunjuk rasa pro-demokrasi garis keras juga mulai menjalankan keadilan mereka sendiri dengan memukuli orang-orang yang secara vokal tidak setuju dengan tujuan mereka atau dipandang sebagai loyalis pemerintah.

Selama empat bulan terakhir, Hong Kong telah jatuh dalam krisis politik terburuk sejak diserahkan kembali ke pemerintahan China oleh Inggris, pada 1997.

Aksi unjuk rasa dengan massa turun ke jalan pertama terjadi pada bulan Juni, yang menentang RUU Ekstradisi.

Namun gerakan yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan itu kini berubah menjadi lebih luas dengan menuntut reformasi demokrasi di Hong Kong.

Sebelumnya, kepolisian telah memperingatkan kepada warga Hong Kong untuk menjauhi lokasi demonstrasi demi menghindari tindak kekerasan dari pengunjuk rasa.

Baca juga: Dapat Ejekan dari Oposisi, Pemimpin Hong Kong Batal Sampaikan Pidato Kenegaraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com