Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Capres Demokrat, Joe Biden: Saya Tak Bersalah, Putra Saya Tidak Bersalah

Kompas.com - 16/10/2019, 12:24 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WESTERVILLE, KOMPAS.com – Bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrat, Joe Biden, kembali angkat bicara perihal mengenai skandal Ukraina yang jadi kerikil dalam pencalonannya.

“Saya tidak bersalah, putra saya tidak bersalah.” tegas Biden ketika berdebat dengan sebelas capres Demokrat lainnya di Universitas Otterbein, Westerville, Ohio, Selasa malam (15/10/2019) waktu setempat.

Mantan Wakil Presiden AS itu menekankan agar media harusnya lebih menyoroti segala tindak tanduk Presiden Donald Trump yang malah mengundang negara asing untuk ikut campur di Pilpres AS.

Baca juga: Jelang Debat Demokrat, Peringkat Joe Biden Merosot di Survei

Dikutip The New York Times, Joe Biden mengatakan presiden pertama AS, George Washington, telah menyinggung yang harus dikhawatirkan bangsa itu adalah intervensi asing.

"Presiden terakhir ini sudah tiga kali meminta negara lain untuk mencampuri pesta demokrasi kami. Ini memalukan. Presiden, pengacaranya Rudy Giuliani, dan kroninya jelas berbohong," tegas Biden.

Politisi dari Negara Bagian Delaware berusia 76 tahun itu menuturkan, Trump jelas-jelas tidak ingin dia menjadi penantangnya di Pilpres AS 3 November 2020 mendatang.

“Dia memburu saya karena dia tahu saya akan mengalahkannnya dengan telak jika saya memenangkan nominasi Demokrat,” klaimnya.

Saat ditanya apakah putranya, Hunter Biden, patut atau tidak menjalin kerja sama bisnis dengan negara lain saat dia menjabat wapres, Biden menjawab tak ada yang salah.

Dia menyatakan, dia menjalankan tugasnya sebagai orang nomor dua Barack Obama tanpa sekali pun mendiskusikan Ukraina dengan putranya.

"Kami selalu memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi termasuk ketika mendiang putra saya, Beau, menjabat sebagai Jaksa Agung Delaware. Tak ada konflik kepentingan," tegasnya.

Adapun Hunter dalam penampilan pertama di televisi sejak namanya muncul dalam skandal Ukraina menegaskan dia tak melakukan perbuatan kriminal.

“Yang benar, saya telah memberikan kesempatan kepada orang-orang yang tidak punya etika dan integritas untuk menyerang dan membahayakan ayah saya.” belanya.

Trump menghadapi penyelidikan pemakzulan yang diusulkan DPR AS atas telepon berdurasi 30 menit dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky 25 Juli lalu.

Baca juga: Trump Sebut Joe Biden Bagus Jadi Wapres AS karena Jilat Barack Obama

Dalam percakapan itu, Trump dituduh mendesak Zelensky untuk membuka kembali kasus yang membelit Hunter ketika dia menjabat direksi perusahaan energi bernama Burisma.

Trump menuduh Biden telah menyalahgunakan kekuasaan wapresnya untuk melindungi putranya dari proses hukum di Ukraina.

Sejauh ini, skandal yang menghebohkan Negeri "Uncle Sam" ini belum mengikis perolehan suara Joe Biden di survei di mana dia tetap stabil.

Meski begitu, Senator Massachusetts Elizabeth Warren terus melesat dan membayangi Biden di peringkat dua dengan hanya selisih enam persen menurut data agregasi survei Real Clear Politics.

Adapun debat capres Demokrat beradu program di isu kesehatan, kesenjangan ekonomi, kepemilikan senjata api, hingga kebijakan luar negeri.

Baca juga: Akhirnya, Joe Biden Dukung Pemakzulan Presiden Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com