Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Serangan Turki, 5 Tahanan ISIS Melarikan Diri dari Penjara Kurdi Suriah

Kompas.com - 12/10/2019, 12:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

QAMISHLI, KOMPAS.com - Kurdi Suriah menyatakan, lima tahanan ISIS melarikan diri dari penjara yang mereka kelola buntut serangan Turki.

"Lima teroris kabur dari penjara Navkur setelah pemboman yang terjadi dekat fasilitas," ujar pejabat Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Baca juga: Berusaha Kabur, Keluarga Anggota ISIS Ciptakan Kerusuhan di Kamp Milik Kurdi Suriah

Penjaga penjara Navkur yang dekat kota Qamishli berujar sebelum para tahanan melarikan diri, fasilitas itu menahan anggota asing ISIS.

Turki dan kelompok pemberontak Suriah yang bersekutu dengannya melancarkan serangan lintas perbatasan ke kawasan yang dikuasai Kurdi Rabu (9/10/2019).

Dilansir AFP Jumat (11/10/2019), serangan artileri menghantam sejumlah lokasi kritis. Termasuk penjara yang menampung anggota ISIS.

Tanpa dukungan Amerika Serikat (AS), Kurdi Suriah menempatkan kembali setiap pejuangnya untuk membendung invasi militer Ankara.

Kemungkinan terjadinya kabur massal membuat pemimpin dunia khawatir bahwa ISIS bakal mengumpulkan pasukan dan bangkit di daerah kekuasaan mereka.

Berdasarkan keterangan pejabat Kurdi, terdapat 12.000 anggota ISIS yang ditawan di tujuh penjara yang tersebar di area yang mereka kuasai.

Sebagian besar di antara mereka adalah warga Irak dan Suriah, dengan 2.500-3.000 orang adalah anggoya asing ISIS dari 54 negara.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan invasi itu bertujuan mencegah adanya teroris, dan membentuk "zona aman" guna memulangkan kembali pengungsi Suriah.

Namun, tindakannya menuai kritik. Dengan Presiden AS Donald Trump mengancam bakal menjatuhkan sanksi kepada pemerintahan Turki.

Erdogan membalas dengan menegaskan dia tak akan mundur, dan mengancam bakal membanjiri Eropa dengan pengungsi jika terus dikritik.

Baca juga: Serangan Turki Disebut Hantam Penjara Berisi Anggota ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com