Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusaha Kabur, Keluarga Anggota ISIS Ciptakan Kerusuhan di Kamp Milik Kurdi Suriah

Kompas.com - 11/10/2019, 21:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

QAMISHLI, KOMPAS.com - Kerusuhan dilaporkan pecah di Al-Hol, kamp yang dikelola Kurdi Suriah untuk menampung anggota keluarga kelompok ISIS.

Insiden itu terjadi ketika pasukan keamanan Kurdi yang bertanggung jawab dikerahkan ke garis depan untuk membendung invasi pasukan Turki.

Pasukan keamanan internal Kurdi, dikenal sebagai Asayish, diserang oleh penghuni kamp yang begitu padat itu, termasuk sekelompok perempuan.

Baca juga: Serangan Turki Disebut Hantam Penjara Berisi Anggota ISIS

Dilaporkan AFP Jumat (11/10/2019), insiden itu dimulai ketika para perempuan yang merupakan keluarga anggota ISIS menolak perintah sipir.

Pejabat Kurdi di kamp pengungsi Al-Hol mengatakan, kelompok itu meneriakkan sesuatu, dan kemudian mulai melempar batu kepada mereka.

"Asayish kemudian memasuki kamp dan bisa mengendalikan situasi," terang si pejabat seraya menambahkan peristiwa itu bisa terulang kembali.

"Mereka membuat kerusuhan untuk berusaha kabur. Mereka mencoba melarikan diri melewati Asayish. Namun sejauh ini belum ada laporan yang lolos," ujarnya.

Kurdi maupun pejabat luar negeri mengungkapkan kekhawatiran bahwa invasi Turki bisa menimbulkan kekosongan keamanan, dan memicu kabur massal.

Meski begitu, kebanyakan negara Barat menolak untuk memulangkan kembali warga mereka yang bergabung dengan ISIS dan ditahan di kamp Al-Hol.

Kekacauan itu disebabkan Operation Peace Spring yang dilancarkan Ankara sejak Rabu (9/10/2019) untuk menggempur Kurdi di utara Suriah.

Sejauh ini, Amerika Serikat mengumumkan telah merelokasi dua anggota ISIS berjuluk "The Beatles" asal Inggris keluar dari Suriah.

Al-Hol dilaporkan sudah begitu padat, dan dianggap "benteng" terakhir ISIS setelah wilayah mereka di Baghouz direbut pada Maret lalu.

Operasi untuk merebut Baghouz dilakukan Pasukan Demokratik Suriah yang disokong AS, dengan Kurdi sebagai tulang punggungnya.

Sementara ada sejumlah anggota ISIS yang ingin kembali ke negara asal, ada juga yang menolak pulang, dan memilih terus menyebarkan ideologi mereka.

Baca juga: Trump Sebut 2 Anggota ISIS Berjuluk The Beatles Terburuk dari yang Terburuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com