Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tolak Permintaan Trump untuk Menyelidiki Joe Biden

Kompas.com - 09/10/2019, 13:16 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China telah menolak permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menyelidiki mantan wakil presiden AS Joe Biden dan putranya, Hunter.

Beijing beralasan bahwa mereka tidak berniat untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri AS.

"China telah lama menjalankan prinsip untuk tidak campur tangan dalam urusan internal negara-negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, Selasa (8/10/2019).

"Kami tidak memiliki niat untuk ikut campur dalam masalah domestik Amerika Serikat. Posisi kami sangat jelas dan konsisten," katanya.

Baca juga: Trump Buka-bukaan Ingin agar Ukraina dan China Selidiki Joe Biden

Tanggapan itu menyusul pernyataan Trump pekan lalu yang secara terang-terangan mengatakan bahwa dia ingin agar China dan Ukraina melakukan penyelidikan terhadap Joe Biden.

Biden merupakan kandidat terkuat untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dalam pemilu 2020 mendatang, menjadikannya sosok yang paling berpeluang untuk menjadi lawan Trump dalam pemilihan presiden.

"Saya akan merekomendasikan agar mereka memulai penyelidikan terhadap Biden dan putranya," jawab Trump saat ditanya tentang apa yang dia ingin Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, lakukan.

"Dan omong-omong, China juga harus memulai penyelidikan terhadap ayah dan anak Biden karena apa yang terjadi di China sama buruknya dengan yang terjadi di Ukraina," kata Trump.

Baca juga: Terang-terangan Minta China Selidiki Joe Biden, Trump Dinilai Langgar Sumpah Jabatan

Pihak oposisi pun mengkritik Trump telah melanggar sumpah jabatan karena secara terang-terangan meminta pihak asing untuk campur tangan dan menyelidiki lawan politiknya.

Namun, Trump membalas dengan menyebut bahwa dirinya memiliki hak untuk melakukan hal itu.

"Sebagai presiden AS, saya mempunyai, atau mungkin tugas, untuk menginvestigasi, dan diinvestigasi, soal korupsi," kata Trump dalam pernyataannya di Twitter.

"Dan (hak) itu termasuk di antaranya adalah meminta atau menyarankan negara lain membantu kami," kata presiden dari Partai Republik itu.

Trump berdalih bahwa dirinya melakukan hal itu tidak ada kaitannya dengan kampanye pemilihan presiden, tetapi karena tindak korupsi yang terjadi dalam skala besar.

Presiden Trump saat ini tengah menjadi subyek penyelidikan pemakzulan yang didorong laporan pengaduan tentang sambungan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Minta Bantuan Negara Lain Selidiki Joe Biden, Trump: Saya Punya Hak

Trump dituduh telah menyalahgunakan kedudukannya sebagai presiden untuk menekan Presiden Ukraina agar menggelar penyelidikan terhadap Joe Biden dengan menahan bantuan militer dari AS.

Washington saat ini juga sedang berada di tengah pembicaraan dengan Beijing terkait tarif dan hubungan perdagangan kedua negara.

Pengamat diplomatik mengatakan penyelidikan pemakzulan terhadap Trump sedikit banyak akan menaungi pembicaraan perdagangan, tetapi Beijing tidak akan tergerak oleh permintaan Trump untuk menyelidiki ayah dan anak Biden.

Selain mempertahankan prinsip untuk tidak ikut campur, penyelidikan China terhadap Biden kemungkinan akan menyinggung, baik Demokrat maupun Republik, serta semakin menambah kekhawatiran bahwa China ikut campur dalam pemilihan presiden AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com