Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Irak Serukan Penghentian Kekerasan Usai 100 Lebih Tewas dalam Demonstrasi

Kompas.com - 08/10/2019, 15:40 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Presiden Irak Barham Saleh menyerukan untuk penghentian kekerasan yang terus meningkat, menyusul aksi demonstrasi yang menewaskan hingga lebih dari 100 orang pengunjuk rasa dalam sepekan terakhir.

Aksi protes menuntut reformasi untuk memerangi korupsi dan tingginya angka pengangguran mulai pecah pada Selasa (1/10/2019) pekan lalu.

Namun demonstrasi telah berkembang menjadi seruan untuk dilakukannya perbaikan sistem politik negeri secara total.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Presiden Barham Salem mendesak agar segera dihentikannya aksi kekerasan, serta mengusulkan untuk dilakukannya dialog nasional tanpa campur tangan pihak asing.

Baca juga: Lebih dari 100 Demonstran Tewas, Militer Irak Akui Gunakan Kekerasan Berlebihan

"Tidak ada legitimasi untuk proses maupun sistem politik apa pun yang tidak bekerja demi mencapai tuntutan Anda," kata Saleh, berbicara kepada pengunjuk rasa.

Aksi demonstrasi belum pernah terjadi sebelumnya di Irak, karena spontanitas dan kebebasan rakyat yang berada dalam masyarakat yang sangat terpolitisasi.

Namun demonstrasi yang terjadi sejak Selasa pekan lalu itu telah menjadi sangat mematikan, dengan lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan 6.000 lainnya luka-luka.

Saksi mata melaporkan bahwa petugas keamanan menggunakan meriam air, gas air mata, hingga peluru tajam, untuk mengendalikan pengunjuk rasa.

Namun pihak berwenang balik menuduh "penembak jitu tak dikenal" sebagai pelaku yang telah menembak para pengunjuk rasa maupun petugas polisi.

Baca juga: 1.000 Warga Irak Turun ke Jalan, Memprotes Aksi Korupsi dan Layanan Publik Buruk

Presiden Saleh mengatakan bahwa mereka yang menyerang demonstran dan pasukan keamanan merupakan "musuh rakyat". Dia juga mengecam aksi kekerasan yang terjadi selama akhir pekan.

Pernyataan Presiden Saleh datang setelah sebelumnya, militer Irak untuk pertama kalinya, mengakui bahwa mereka telah menggunakan "kekerasan berlebihan" dalam menghadapi aksi demonstrasi.

Dalam aksi protes di kota Sadr, timur Baghdad, pada Minggu (6/10/2019) malam, sebanyak 13 orang dilaporkan tewas, menurut petugas medis dan aparat keamanan.

"Kekerasan berlebihan di luar aturan keterlibatan telah digunakan dan kami telah mulai menuntut pertanggungjawaban dari para perwira komandan yang melakukan tindakan salah ini," kata pihak militer.

Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi juga telah menginstruksikan pasukan militer untuk diganti dengan unit polisi federal, serta memerintahkan dinas intelijen untuk memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

Senin malam, sesuai instruksi pemerintah, militer telah ditarik keluar dari kota Sadr dan beberapa petugas polisi dapat terlihat di pinggiran lingkungan itu.

Baca juga: Basmi Anggota ISIS di Pulau Irak, AS Pakai 36 Ton Bom

Pengakuan pihak militer Irak yang mengakui telah menggunakan tindakan yang tidak proporsional terhadap peserta demonstrasi disambut hati-hati oleh Amnesti Internasional.

"Pengakuan militer atas penggunaan kekerasan berlebihan adalah langkah pertama yang harus diterjemahkan di lapangan, untuk mengendalikan perilaku pasukan keamanan dan tentara," kata organisasi itu dalam pernyataannya.

"Langkah selanjutnya adalah akuntabilitas."

Sementara, Komite Palang Merah Internasional, pada Senin, mendesak agar petugas kesehatan Irak diizinkan merawat yang terluka dengan selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com