Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Izinkan Pasangan Turis Asing Tak Menikah Menginap di Satu Kamar Hotel

Kompas.com - 07/10/2019, 14:19 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi pada Minggu (6/10/2019) kembali mengumumkan kebijakan terbarunya dalam bidang pariwisata.

Setelah memberi kelonggaran bagi perempuan turis asing untuk tidak mengenakan abaya di ruang publik, kini Riyadh akan mengizinkan pasangan turis asing tanpa hubungan pernikahan untuk menyewa kamar hotel bersama.

Ini menjadi kebijakan terbaru dari pemerintahan Arab Saudi yang ultrakonservatif setelah mulai menawarkan visa turis untuk pertama kalinya.

Selain itu, otoritas pariwisata mengumumkan dalam pernyataan di Twitter, bahwa wanita Saudi yang bepergian seorang diri juga akan diizinkan untuk menginap di hotel dengan hanya menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.

Baca juga: Sudah Ada Visa Turis, Ini 6 Spot Wisata Menarik di Arab Saudi

Sebelumnya, wanita Saudi dilarang menginap di hotel seorang diri dan bagi pasangan wajib untuk menunjukkan bukti bahwa mereka sudah menikah.

"Persyaratan itu (menikah) tidak lagi diperlukan bagi wisatawan," lanjut pernyataan otoritas pariwisata Arab Saudi, seperti dikutip AFP.

Pemerintah Arab Saudi pada 27 September lalu telah mengumumkan bahwa pihaknya membuka pintu bagi para wisatawan dan menawarkan visa turis untuk pertama kalinya.

Langkah tersebut akan semakin membuka negara kerajaan Islam ultra-konservatif itu bagi wisatawan sebagai bagian dari menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata.

Pariwisata juga menjadi salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.

Baca juga: Ada Visa Turis, Yuk Ketahui 5 Wisata Sejarah di Arab Saudi

Kerajaan Saudi sebelumnya hanya menerbitkan visa untuk peziarah Muslim, pekerja asing, dan yang baru-baru ini, yakni bagi penonton acara olahraga atau kebudayaan.

Memulai sektor pariwisata menjadi salah satu program reformasi Visi 2030 yang dicanangkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dalam mempersiapkan perekonomian negaranya untuk era pasca-minyak.

Dengan dibukanya pintu pariwisata di Arab Saudi, warga negara dari 49 negara akan berhak mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk warga Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara Eropa.

Namun pemerintah Saudi memperingatkan bahwa turis yang melanggar "kesopanan publik", termasuk mengenakan pakaian yang tidak sopan dan memamerkan keintiman di depan publik, akan tetap dikenakan denda.

Sebelumnya sebagai upaya mengubah persepsi sebagai negara konservatif, Pangeran Mohammed telah menghapuskan sejumlah larangan, seperti bioskop, acara konser, serta olahraga.

Baca juga: Cetak Sejarah, Arab Saudi Kini Resmi Terbuka untuk Pariwisata dan Terbitkan Visa Turis

Tetapi kritik internasional terhadap catatan hak asasi manusia kerajaan, termasuk pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi dan tindakan keras terhadap aktivis perempuan, dapat menunda pengunjung asing, menurut pengamat.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com