WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tahunnya adalah 2025. Sekelompok militan tiba-tiba menyerang Parlemen India, dan membunuh sebagian besar pimpinannya.
New Delhi kemudian merespons dengan mengirimkan pasukan tank ke kawasan Kashmir yang berada dalam kekuasaan Pakistan.
Khawatir bakal dikuasai India, Pakistan meluncurkan senjata nuklir ke arah pasukan penyerang, memunculkan konflik terbesar dalam sejarah manusia.
Baca juga: PM Pakistan: Jika Perang Pecah di Kashmir, Kami Akan Berjuang hingga Akhir
Skenario itu dibuat oleh para peneliti dalam makalah yang dipublikasikan Rabu (2/10/2019), di mana lebih dari 100 juta orang bakal tewas, dan suhu dunia menurun hebat sejak era Zaman Es.
Dilansir AFP Kamis (3/10/2019), konflik itu bakal diikuti kelaparan massal dunia karena senjata nuklir menutupi sinar matahari selama 10 tahun.
Studi itu dirilis menyusul ketegangan antara dua rival di Asia Selatan yang terlibat perang memperebutkan Kashmir, dan mengembangkan nuklir mereka.
Saat ini, Pakistan dan India mempunyai 150 senjata pemusnah massal, yang jumlahnya bakal meningkat hingga 200 di 2025.
Alan Robock, profesor ilmu lingkungan di Universitas Rutgers selaku salah satu penulis makalah di Science Advances menerangkan, dua negara masih berkonflik soal Kashmir.
"Setiap bulan, Anda bisa mendengar atau membaca ada orang yang sekarat di kawasan perbatasan dua negara itu," terang Robock.
Perdana Menteri India Narendra Modi menghapus status otonomi Kashmir yang dikuasai New Delhi pada Agustus lalu.
Penghapusan tersebut membuat Perdana Menteri Pakistan Imrah Khan di PBB pekan lalu memperingatkan, ketegangan bisa berujung pada perang nuklir.
Kali terakhir dua negara berseteru di perbatasan adalah pada Februari lalu. Sebelum mendingin setelah Islamabad mengembalikan pilot jet tempur yang mereka tawan.
Pakistan sudah menyatakan bakal menggunakan senjata terkuat mereka jika gagal menghentikan invasi, atau diserang duluan.
Penulis menerangkan meski di skenario Pakistan yang memulai perang nuklir, mereka menegaskan tidak ingin percaya kondisi itu bakal benar-benar terjadi.
Baca juga: Rudal Nuklir China Berjuluk Senjata Hari Kiamat Dipamerkan di HUT Ke-70
Berdasarkan populasi yang mereka hitung, dengan kawasan pedesaan adalah target paling besar, diperkirakan 135 juta orang bakal tewas jika keduanya mengeluarkan nuklir.