Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Perbatasan Rusia Tembaki Kapal Korea Utara, 5 Nelayan Luka-luka

Kompas.com - 02/10/2019, 21:21 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pasukan penjaga perbatasan Rusia melepaskan tembakan ke arah kapal milik Korea Utara di perairan Pasifik, pada Rabu (2/10/2019).

Lima orang nelayan dilaporkan terluka akibat tembakan tersebut, menurut dinas keamanan Rusia.

Rusia telah dibuat frustasi dalam beberapa bulan terakhir atas ulah ribuan kapal nelayan Korea Utara yang secara ilegal memasuki wilayah perairannya untuk mencari cumi-cumi.

Dalam satu insiden, seorang nelayan Korea Utara tewas dan beberapa penjaga pantai Rusia terluka setelah terjadi baku tembak pada bulan lalu, setelah kru sebuah kapal menolak penangkapan.

Baca juga: Jembatan Runtuh dan Timpa Kapal Nelayan, Sejumlah Orang Masih Hilang

"Lima orang pemburu cumi-cumi terluka dalam insiden kali ini. Mereka telah mendapat bantuan medis," kata layanan keamanan nasional FSB, yang bertanggung jawab atas penjagaan wilayah perbatasan.

"Sebagai akibat dari kegagalan memenuhi tuntutan dari petugas perbatasan yang berwenang, tembakan digunakan untuk menghentikan salah satu kapal," lanjut pernyataan tersebut.

Kapal Korea Utara yang terlihat dalam insiden kali ini telah ditahan.

Sebelumnya pada bulan September, otoritas Rusia telah menahan ratusan nelayan Korea Utara yang kedapatan telah beroperasi secara ilegal di wilayah peraian Rusia.

Daerah itu berbatasan dengan Jepang, Rusia, dan Korea Utara juga Korea Selatan, dan sering terjadi perselisihan berkaitan dengan hak menangkap ikan.

Baca juga: Jepang: Ancaman Militer China Lebih Berbahaya Dibanding Senjata Nuklir Korea Utara

Namun kekhawatiran akan penahanan atau bahkan kematian tidak cukup untuk mencegah warga Korea Utara yang miskin. Para ahli juga menilai pemerintah mereka tidak akan berani menindak kegiatan para nelayan tersebut.

Para nelayan yang menggunakan perahu kayu sederhana dan jaring apung telah dilarang di Rusia sejak 2015 karena membahayakan ekosistem lain, dengan menangkap seluruh makhluk laut tanpa pandang bulu, mulai dari ikan salmon hingga anjing laut.

Aksi nelayan yang tidak terpantau itu juga dapat membahayakan para penyelam setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com