Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bandara dan Mal, Demo Hong Kong Kini Menyasar Gerai Starbucks

Kompas.com - 30/09/2019, 14:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi di Hong Kong telah memasuki pekan ke-17. Setelah sempat menyasar bandara, stasiun MRT, hingga mal, kali ini pengunjuk rasa menargetkan gerai Starbucks.

Gerai waralaba minuman kopi ternama itu menjadi sasaran setelah salah seorang anggota keluarga pemilik bisnis restoran lokal yang mengelola gerai kopi itu mengatakan bahwa dia menentang aksi demonstrasi.

Sejumlah cabang gerai kopi itu di Hong Kong telah dicorat-coret dengan grafiti selama berlangsungnya aksi sepanjang akhir pekan kemarin, yang juga sempat diwarnai bentrokan dengan aparat polisi anti-huru hara.

Satu gerai kafe di distrik Wanchai telah dicorat-coret dengan seruan boikot, serta penghinaan terhadap polisi dan Maxim's Caterers, perusahaan restoran cepat saji yang mengelola gerai Starbucks di Hong Kong.

Baca juga: Aksi Demonstrasi Dukung Hong Kong Digelar di Sydney dan Taipei

Vandalisme itu menggambarkan tekanan besar yang ditujukan pada merek internasional itu, ketika Hong Kong diguncang krisis politik terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Sementara Beijing telah meningkatkan tekanan kepada para pelaku bisnis untuk secara terbuka mengecam aksi protes.

Bagi mereka yang menghadapi risiko protes balasan tetapi tetap diam akan berisiko dijatuhi sanksi finansial di China daratan, sebuah pasar yang lebih menguntungkan.

Kampanye boikot menentang perusahaan Maxim's Caterers semakin membesar setelah Annie Wu, putri dari pendiri perusahaan restoran itu, menyampaikan sikap mengecam aksi protes dan mendukung sikap keras Beijing terhadap pada pengunjuk rasa.

Pernyataan dukungan kepada Beijing itu disampaikan Annie di hadapan dewan HAM PBB di Jenewa, bersama dengan Pansy Ho, seorang miliarder pemilik usaha kasino, yang menyampaikan seruan serupa.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Pemimpin Hong Kong Berdialog dengan Demonstran

Pernyataan para elit kaya di Hong Kong itu digambarkan sebagai contoh bagaimana para orang kaya di kota itu tidak memiliki hubungan dengan sentimen publik kota itu.

Seruan pemboikotan Starbucks diserukan salah satunya oleh Joshua Wong, juru kampanye demokrasi yang terkemuka dalam pidatonya.

Seruan juga datang dari ajakan untuk menandatangani petisi yang meminta perusahaan induk Starbucks yang bermarkas di Seattle, AS, untuk memutus hubungan dengan Maxim's Caterers.

Hingga kini, telah ada lebih dari 50.000 orang telah menandatangani petisi tersebut.

"Kami ada di sini untuk mendesak kepada Dewan Direksi untuk mempertimbangkan apakah Maxim benar-benar mewakili nilai sosial dari Starbucks dan segera mengakhiri kerja samanya dengan Maxim," tulis Wong di Twitter.

Baca juga: Di Sidang Umum PBB, Trump Serang China soal Perdagangan dan Hong Kong

Maxim tidak menanggapi permintaan untuk komentar, namun sebelumnya telah memberi pernyataan yang menjauhkan diri dari komentar Annie dan mengatakan bahwa dia tidak bekerja untuk perusahaan itu.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com