Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Demonstrasi Dukung Hong Kong Digelar di Sydney dan Taipei

Kompas.com - 29/09/2019, 19:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Ribuan orang kembali melakukan aksi turun ke jalan pada Minggu (29/9/2019), untuk mendukung demonstrasi Hong Kong.

Namun aksi tersebut tidak digelar di kota semi-otonom itu melainkan di Sydney, Australia dan di Taipei, Taiwan.

Aksi tersebut sebagai bagian dari demonstrasi "anti-totalitarianisme" yang direncanakan dilangsungkan secara global.

Aksi yang digelar pada Minggu (29/9/2019) itu, menjadi salah satu aksi solidaritas terbesar di Australia sejak dimulainya gerakan pro-demokrasi Hong Kong pada Juni lalu.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Pemimpin Hong Kong Berdialog dengan Demonstran

Dalam aksi protes yang digelar di Sydney, tampak pengunjuk rasa yang memegang plakat bertuliskan "Save Hong Kong" (Selamatkan Hong Kong) dan "Fight for Human Rights" (Berjuang demi Hak Asasi Manusia).

Pengunjuk rasa juga tampak membawa payung berwarna kuning dan membagi-bagikan kertas yang dibentuk menjadi bangau. Aksi tersebut juga dilangsungkan di kota-kota besar lainnya di seluruh negeri.

Sementara petugas mengatur agar massa pendukung pro-China menjauh dari aksi guna menghindari terulangnya bentrokan yang sempat terjadi bulan lalu saat aksi demonstrasi kedua kubu dilangsungkan pada hari yang sama.

Bill Lam (25), yang sempat mengikuti aksi demonstrasi di Hong Kong sebelum pindah ke Sydney untuk belajar dua bulan lalu, mengatakan bahwa para pengunjuk rasa telah menjadi sangat putus asa dan ingin pihak berwenang menghormati hak asasi mereka.

Baca juga: Bakar Bendera China saat Demo Hong Kong, Gadis Berusia 13 Tahun Ditahan

"Saya datang ke sini, tetapi saya ingin tetap mendukung mereka dari Australia," ujarnya kepada AFP.

"Saya merasa sangat sedih setiap malam saat menonton video langsung (dari Hong Kong) di Facebook dan media sosial lainnya," tambahnya.

Pengunjuk rasa lainnya, Frankie Lo (47), mengatakan dirinya telah lama tinggal di Australia, namun tetap peduli dengan situasi yang terjadi di kampung halamannya, Hong Kong.

"Kami masih percaya pada satu negara, dua sistem, tetapi mereka harus mengikuti Hukum Dasar. Ini bukan tentang kemerdekaan," katanya.

Dia menambahkan bahwa kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam, harus membentuk komite independen untuk menyelidiki dugaan kebrutalan polisi.

Baca juga: Pendemo Hong Kong Garis Keras: Kekerasan Itu Perlu

Sementara di Taipei, sekitar 2.000 orang, sebagian besar berpakaian hitam, berkumpul di bawah hujan lebat di luar gedung parlemen.

Mereka melancarkan aksi protes solidaritas Hong Kong terbesar di negara pulau itu.

Salah seorang peserta aksi, Pan Hou-hsun (40), menggambarkan nasib Taiwan dan Hong Kong yang saling berkaitan karena keduanya sama-sama dibayangi kekhawatiran akan sikap pemerintah China yang otoriter.

"Demi melindungi Taiwan yang demokratis dan independen, kami di sini berdiri di belakang Hong Kong," ujarnya kepada AFP.

Aksi yang telah digelar pada Sabtu (28/9/2019) di Taipei itu umumnya berlangsung damai, meski sempat terjadi insiden pelemparan cat terhadap orang tak dikenal terhadap bintang pop Hong Kong Denise Ho, yang turut mendukung aksi demonstrasi, saat sedang diwawancarai.

Baca juga: Situasi Tak Menentu, Warga Taiwan Diperingatkan Tak Kunjungi Hong Kong

Selain di Sydney dan Taipei, dilaporkan aksi demonstrasi serupa juga digelar di lebih dari 40 kota di seluruh dunia, sebagai bagian dari aksi global mendukung mendukung demokrasi Hong Kong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com