Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara di KTT Perubahan Iklim PBB, Gadis 16 Tahun Ini Marahi Para Pemimpin Dunia

Kompas.com - 24/09/2019, 11:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber BBC,AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Gadis remaja yang juga seorang aktivis lingkungan Greta Thunberg mendapat kesempatan berbicara di markas PBB, Senin (23/9/2019).

Berbicara dalam KTT Perubahan Iklim yang dihadiri sekitar 60 pemimpin negara, Thunberg, yang berasal Swedia, menyampaikan pidato emosional. Dia bahkan berani memarahi para pemimpin dunia yang hadir di konferensi itu.

Thunberg, yang masih berusia 16 tahun, diundang oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk hadir dalam konferensi bersama sejumlah remaja lainnya guna mewakili para generasi muda.

Dalam pidatonya, Thunberg menuding para pemimpin dunia telah mengkhianati generasi muda karena gagal mengatasi masalah emisi gas rumah kaca, yang turut memicu terjadinya pemanasan global.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Meluas, 200 Rusa Ditemukan Mati di Kutub

"Saya seharusnya tidak berada di atas sini. Saya seharusnya kembali ke sekolah di seberang lautan,"kata Thunberg, yang telah menjadi wajah global untuk gerakan generasi muda melawan perubahan iklim.

"Kalian datang kepada kami anak-anak muda demi harapan. Beraninya kalian?" katanya dengan nada meninggi dan suaranya terkadang pecah karena emosi.

"Kami berada di awal kepunahan massal, dan yang bisa Anda bicarakan hanya uang dan dongeng pertumbuhan ekonomi abadi. Beraninya kalian!" lanjutnya.

Thuberg pun mendesak kepada para pemimpin dunia yang hadir dalam pertemuan itu untuk segera mengambil tindakan mengatasi perubahan iklim.

"Kami akan terus mengawasi kalian," kata Thunberg, dikutip BBC.

Baca juga: Perubahan Iklim Kurangi Kemampuan Tanah untuk Serap Air

KTT Perubahan Iklim yang hanya digelar selama satu hari itu digelar Sekjen PBB untuk menghidupkan kembali Perjanjian Paris, yang ditanggapi 66 negara dan berjanji untuk mencapai netralitas karbon pada 2050.

"Keadaan darurat iklim adalah perlombaan di mana kita sedang kalah, tapi ini adalah perlombaan yang bisa kita menangkan," kata Antonio Guterres saat membuka pertemuan.

Menanggapi pidato Thunberg, dan pembicara muda lain dalam KTT tersebut, Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebut bahwa para pejabat dan pemimpin dunia tidak bisa lagi mengabaikan perubahan iklim.

"Tidak ada pejabat yang dapat mengabaikan permintaan atas keadilan antargenerasi ini," kata Macron.

"Kita membutuhkan kaum muda ini untuk membantu kita mengubah banyak hal.. dan memberi lebih banyak tekanan terhadap mereka yang masih belum mau bertindak," tambahnya.

Baca juga: Tangkal Perubahan Iklim, Etiopia Klaim Rekor Dunia dengan Tanam 350 Juta Pohon

Dalam pidatonya, Macron juga menyampaikan apresiasinya kepada Rusia, yang telah menguatkan Perjanjian Paris, serta mendesak kepada negara-negara Eropa untuk berbuat lebih banyak, termasuk mengingatkan kembali akan janji menutup pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2022.

Halaman:
Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com