Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Internasional Ulas Fenomena Langit Merah di Jambi, Seperti Apa?

Kompas.com - 23/09/2019, 23:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada akhir pekan kemarin, Indonesia menyoroti fenomena alam yang terjadi di Jambi. Yakni momen langit merah di Jambi.

Disebutkan perubahan itu terjadi pukul 10.42 hingga 14.00 WIB di Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Ilir, Kabupaten Muaro Jambi pada Sabtu (21/9/2019).

Selain media Indonesia, media internasional tak luput mengulas fenomena langit merah itu. Seperti harian asal Inggris, British Broadcasting Corporation, atau BBC.

Baca juga: Langit Merah di Kota Jambi: Itu Bikin Orang Sesak Napas...

BBC mengambil judul Indonesia haze causes sky to turn blood red (kabut asap Indonesia menyebabkan langit berwarna merah laksana darah).

Eka Wulandari, dari Desa Mekar Sari, Jambi, mengabadikan fenomena yang oleh pakar meteorologi disebut sebagai Hamburan Rayleigh itu.

Kemudian pengguna Twitter Zuni Shofi Yatun Nisa mengunggah peristiwa itu melalui video berdurasi 30 detik. "Ini bukan Mars. Ini Jambi," ucap Zuni.

Media internasional lain seperti The Straits Times menaikkan judul bagaimana langit di Jambi bisa berwarna merah akibat kabut asap menyaring sinar matahari.

Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo Soetarno dikutip media Singapura itu menerangkan, fenomena itu adalah Hamburan Rayleigh yang disebabkan pergerakan kabut asap dari titik panas.

Astronom Marufin Sudibyo juga menjelaskan bahwa fenomena langit merah itu tidak terjadi karena peningkatan temperatur secara tiba-tiba.

Menurut Marufin, Hamburan Rayleigh terjadi ketika sinar matahari terdispersi oleh, asap, debu, atau partikel udara yang menyaring gelombang pendek.

"Kemudian melepaskan gelombang panjang yang berada dalam spektrum oranye atau merah, menyebabkan area itu tampak redup dan merah," jelas Marufin.

Kemudian dari Amerika Serikat (AS), The Washington Post mengulas bagaimana kebakaran hutan itu merenggut 323.748 hektar, atau setara Pulau Rhode.

The Post juga mengulas soal fenomena langit merah di Jambi melalui judul Skies turn red across parts of Indonesia as crisis from fire-induced haze escalates.

Sama seperti BBC, The Post juga menggunakan video yang diunggah Zuni Shofi Yatun Bisa yang dia unggah di Twitter. "Kami ini manusia butuh udara yang bersih, bukan penuh asap," ungkap Zuni.

Dalam pemberitaan KompasTren pada Minggu (22/9/2019), fenomena langit merah juga pernah terjadi di China. Tepatnya tercatat pada 24 Desember 2015.

Saat itu, wilayah China dilanda kabut asap parah pada November 2015 yang ditengarai karena asap baik dari pembakaran pabrik maupun kendaraan bermotor.

Baca juga: Seperti di Muaro Jambi, Langit Merah saat Senja Pertanda Polusi Udara Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com