Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Mengapa Jokowi Tak Mau Terima Bantuan Malaysia Atasi Kabut Asap, Mahathir: Tanya Beliau

Kompas.com - 20/09/2019, 18:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengaku tak bertanya kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tak menerima bantuan mereka dalam mengatasi kabut asap.

PM berjuluk Dr M itu mengatakan, Kuala Lumpur menawarkan bantuan untuk menangkal kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap. Antara lain peralatan pengebom air.

Dalam konferensi pers, jurnalis menanyakan mengapa Presiden Jokowi tidak menerima bantuan Malaysia. "Saya tidak tahu," jawab Mahathir.

Baca juga: Cerita Ibu Hamil 8 Bulan Terpapar Kabut Asap di Riau, Khawatirkan Bayi di Kandungan

"Tanya beliau (Jokowi) mengapa tidak menerima bantuan kami? Saya belum menanyakannya," terang Mahathir seperti dikutip Free Malaysia Today Kamis (19/9/2019).

"Mengapa kalian tidak bertanya saja kepada beliau (Jokowi)?" Mahathir bertanya balik di sela menghadiri pertemuan Komite Kabinet KHusus Anti-korupsi.

Jurnalis lalu bertanya apa langkahnya dalam mengatasi kabut asap. Mahathir menjawab mereka berdoa meminta hujan, membuat hujan buatan, dan meminta warga mengenakan masker.

PM berusia 94 tahun itu menjelaskan, dia belum memperhitungkan anggaran untuk membuat hujan buatan demi mengatasi masalah kabut asap.

Dia menuturkan mereka bisa mempertimbangkan drone. "Kami bisa menggunakan beberapa. Terutama di area Putrajaya yang paling parah terdampak," paparnya.

Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera berhembus ke Malaysia melalui angin musim barat daya, menyebabkan penurunan kualitas udara.

Rabu (18/9/2019), Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah memberikan yang terbaik dalam mengatasi kabut asap yang muncul di sejumlah wilayah.

Dalam pernyataan di Instagram dan Twitter, diunggah juga foto ketika dia melakukan kunjungan untuk meninjau operasi pemadaman di Desa Merbau, Riau.

Jokowi menerangkan sudah menginstruksikan 5.600 pemadam kebakaran tambahan bakal dikerahkan untuk memadamkan api di Provinsi Riau.

Saat ini, lebih dari 10.000 pemadam kebakaran, polisi, maupun militer, diterjunkan mengatasi kebakaran hutan di Riau, Jambi, dan Kalimantan.

Sejak Januari, dilaporkan lebih dari 42.000 hektar (hutan dan perkebunan) terbakar di beberapa provinsi. Seperti di Riau, Jambi, dan Kalimantan.

Jokowi menegaskan, pemerintah Indonesia bakal mengambil sikap tegas atas individu maupun perusahaan yang dianggap bertanggung jawab atas kebakaran hutan.

Baca juga: BJ Habibie Meninggal, Mahathir Mohamad Sedih Kehilangan Teman Lamanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com