Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda Mati di Kebun Binatang Thailand, China Kirim Ahli untuk Gelar Penyelidikan

Kompas.com - 19/09/2019, 16:05 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CHIANG MAI, KOMPAS.com - Pemerintah China mengirim pakarnya ke Thailand untuk melakukan penyelidikan atas kematian seekor panda raksasa yang dipinjamkan ke kebun binatang di negara itu.

Panda jantan bernama Chuang Chuang, yang telah ditempatkan di Kebun Binatang Chiang Mai sejak Oktober 2003, mendadak mati pada Senin (16/9/2019), di usia 19 tahun.

Chuang Chuang merupakan panda yang dipinjamkan pemerintah China sebagai bagian dari "diplomasi panda" dan seharusnya dikembalikan pada 2023 mendatang.

Chuang Chuang didatangkan dari Chengdu, China barat daya bersama dengan seekor panda betina bernama Lin Hui yang menjadi pasangannya.

Baca juga: Meng Meng, Panda Betina di Kebun Binatang Jerman Lahirkan Anak Kembar

Thailand telah lama menjadi terobsesi dengan pasangan panda Chuang Chuang dan Lin Hui karena pasangan hewan pemalu itu yang tak kunjung memiliki keturunan.

Pihak kebun binatang bahkan telah mencoba membangkitkan libido pasangan hewan itu dengan memperlihatkan rekaman video pasangan panda.

Pada 2009, Lin Hui akhirnya melahirkan bayi panda bernama Linping melalui inseminasi buatan dan mendorong dibuatnya tayangan langsung 24 jam yang disebut "Panda Channel".

Panda dapat hidup hingga usia 30 tahun di dalam penangkaran dan kematian mendadak Chuang Chuang memicu tanda tanya di benak para netizen di China, terutama tentang cara hewan itu dirawat di kebun binatang.

Baca juga: Viral Video Bayi Bersin Berubah Jadi Panda, Begini Cara Membuatnya

"China akan segera mengutus pakar panda untuk menyelidiki penyebab kematian panda Chuang Chuang dan tim kerja sama China-Thailand akan melakukan otopsi," tulis pihak Kebun Binatang Chiang Mai dalam pernyataannya, Kamis (19/9/2019).

Kabar kematian Chuang Chuang tak pelak mengundang kesedihan di kalangan netizen di China dan mulai berdiskusi tentang kondisi mencurigakan atas kematian hewan itu di Weibo.

Salah satu komentar curiga dan mengkritik pihak kebun binatang telah memberi makan Chuang Chuang dengan bambu tua yang keras.

Sementara netizen China juga menyuarakan keprihatinan atas masa depan panda betina, Lin Hui, dan mendesak agar hewan itu segera dipulangkan.

Baca juga: 2 Bayi Panda Lahir di Kebun Binatang Jerman, Muncul Usulan Nama Hong dan Kong

"Negara-negara yang menyewa panda raksasa bisa menyimpan hewan itu jika mereka merawatnya dengan baik atau mereka harus mengembalikannya," tulis media lokal China, Ningbo Ni Shao.

Sementara itu, konsulat China di Chiang Mai, merilis foto di situs web mereka pada Rabu (18/9/2019), tentang pejabat China dan Thailand yang menyampaikan duka cita atas kematian Chuang Chuang.

Dalam foto tersebut para pejabat kedua negara menempatkan bunga-bunga di dekat sebuah bingkai foto Chuang Chuang yang diletakkan di dekat pintu masuk kebun binatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com