Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tuduh Iran Serang Kilang Minyak Aramco, Saudi Mengaku Tak Tahu

Kompas.com - 18/09/2019, 17:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek,AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi menyatakan, mereka masih belum tahu dalang serangan drone ke kilang minyak Aramco akhir pekan lalu, setelah AS menuding Iran.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman di konferensi pers menyikapi serangan yang terjadi di fasilitas Abqaiq dan Khurais.

"Kami masih belum mengetahui sampai saat ini siapa yang menyebabkan serangan di kilang minyak Aramco," ujar Abdulaziz dikutip Newsweek Selasa (17/8/2019).

Baca juga: Kilang Minyak Saudi Diserang Drone, Trump Tak Akan Bertemu Presiden Iran

Sementara diberitakan AFP, saudara tiri Putra Mahkota Mohammed bin Salman berujar, pihaknya ingin penyelidikan berdasarkan standar internasional.

Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, mengklaim bertanggung jawab dalam serangan yang berlangsung pada Sabtu dini hari waktu setempat (14/9/2019).

Tetapi, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut Iran merupakan dalang dari serangan, meski tidak memaparkan dia menggunakan bukti apa.

Kemudian media AS CBS News mengutip pejabat AS yang memaparkan bahwa serangan itu diluncurkan dari selatan Iran, meski dibantah berkali-kali.

Sejauh ini, Riyadh masih belum menunjuk siapa pun, meski koalisi yang dipimpinnya menyatakan serangan di Aramco nampaknya berasal dari senjata yang disuplai Iran.

Saudi dan sekutunya, termasuk AS, menuding Houthi mendapatkan bantuan dari Iran selama konflik Yaman, yang segera disanggah oleh keduanya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif di Twitter menerangkan, AS mungkin membantah jika korban dari krisis Yaman 4,5 tahun terakhir tak akan menyerang.

"Mungkin akan sangat memalukan jika senjata senilai 100 miliar dollar (Rp 1.406 triliu) tidak mencegah rudal Yaman sama sekali," sindir Zarif.

Dia menegaskan menyalahkan Teheran tidak akan mengubah fakta apa pun, dan satu-satunya jalan adalah menghentikan perang yang berlangsung sejak 2015.

Zarif menyindir, AS sama sekali tidak kecewa ketika koalisi pimpinan Saudi tanpa ampun membombardir warga sipil di Yaman sejak 2015.

Baca juga: AS Klaim Drone dan Rudal yang Serang Kilang Minyak Saudi Aramco dari Iran

"Tetapi mereka sangat marah ketika mengetahui bahwa para korban bereaksi dengan cara yang mereka tahu. Menyerang kilang minyak penjajah," katanya.

Di Washington, Presiden Donald Trump mengatakan kelihatannya Iran adalah pelaku ke fasilitas minyak Aramco, dan mengklaim mereka sudah menyelidiki.

""Saya tidak ingin terlibat perang dengan siapa pun. Tetapi, kami jelas sudah mempersiapkan diri lebih baik dari siapa pun," tegas Trump.

Dia membantah menjanjikan Saudi bantuan militer. Namun dia menekankan mereka siap membantu negara kaya minyak itu jika dibutuhkan.

Trump memuji Saudi sebagai "sekutu hebat" yang membantu menciptakan lapangan kerja di AS, dan membuktikan diri sebagai sekutu yang bisa diandalkan.

Baca juga: Produksi Minyak Arab Saudi Dipastikan Kembali Normal di Akhir September

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com