Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Kabut Asap, Singapura Bentuk Satgas dan Tawarkan Bantuan ke Indonesia

Kompas.com - 17/09/2019, 10:38 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura mengumumkan pembentukan satuan tugas atau satgas (task force) untuk memerangi kabut asap yang telah menyelimuti selama satu pekan terakhir.

The Straits Times melaporkan Selasa pagi (17/9/2019), gugus tugas kabut asap itu terdiri dari 28 lembaga pemerintah yang bakal dipimpin oleh Badan Lingkungan Nasional (NEA).

Pembentukan satgas tersebut ditargetkan untuk meminimalisir dampak kabut asap serta mempersiapkan penanganan yang tepat dan berjenjang jika kondisi kabut asap memburuk.

Baca juga: Saat Bayi-bayi Terpapar Kabut Asap di Pekanbaru Diungsikan

Dalam pernyataan tertulisnya, NEA menegaskan kesiapan serta kesanggupan untuk menangani bencana lingkungan ini.

NEA menerangkan, perencanaan sudah ada di tempat untuk melindungi kesehatan warga Singapura terutama kaum manula, ibu hamil, anak-anak, serta penderita gangguan jantung dan paru-paru.

Adapun kualitas udara Singapura menyentuh level tidak sehat Sabtu lalu (14/9/2019) setelah data Indeks Standar Polutan (PSI) melewati angka 100 untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

Padahal, kategori udara sehat yang bisa dihirup oleh manusia hanya bisa mempunyai PSI maksimal paling tidak di angka 100.

Pengamatan Kompas.com di lapangan menunjukan kondisi kabut asap sudah berangsur-angsur membaik sejak Senin kemarin (16/9/2019). Angka PSI telah turun di bawah 100.

Adapun dalam data terakhir yang muncul Selasa pukul 10.00 waktu setempat, angka PSI berada di rentang 84-91, yang menunjukkan kualitas udara sedang.

Sinar matahari terlihat meredup oleh kabut asap, dan gedung-gedung juga terlihat kabur jiaka diamati dari jauh. Tapi kondisi itu tidak separah akhir pekan kemarin.

Warga Singapura pun menjalani aktivitas seperti biasa. Pelajar yang baru menyelesaikan liburan mulai bersekolah tanpa mengalami gangguan.

Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Massagos Zulkifli berkata, pemerintah menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memicu kabut asap.

“Seperti sebelum-sebelumnya, Singapura siap membantu untuk memadamkan api yang sedang membara. Singapura telah resmi menawarkan bantuan teknis dan akan menerbangkannya jika diminta oleh Indonesia.” ucap Massagos.

Dia menambahkan, diperlukannya kerja sama yang lebih kuat di antara negara-negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan masalah kabut asap yang sudah mencapai level lintas negara ini.

“Kembalinya kabut asap merupakan peringatan akan seriusnya masalah yang telah mendera ASEAN selama bertahun-tahun. Kabut asap mencemari udara yang kita hirup dan memancarkan gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim," ujarnya.

Baca juga: Soal Karhutla, antara Kelalaian dan Petaka Kabut Asap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com