Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tunjukkan Bukti Iran Dalang Serangan Drone ke Pabrik Minyak Saudi Aramco

Kompas.com - 16/09/2019, 20:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS menyuguhkan citra satelit dan data intelijen untuk mendukung klaim bahwa Iran dalang serangan drone di pabrik minyak Arab Saudi, Aramco.

Dalam serangan yang berlangsung Sabtu pekan lalu (14/9/2019), kelompok pemberontak asal Yaman, Houthi, mengklaim sebagai yang bertanggung jawab.

Namun sumber dari pejabat AS kepada media internasional mengatakan, kecil kemungkinan serangan drone pabrik minyak Aramco didalangi Houthi.

Baca juga: Dituduh AS Serang Pabrik Minyak Arab Saudi, Iran Siap Perang

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas yang dikelola oleh pemerintah Saudi tersebut.

Namun dikutip BBC Senin (16/9/2019), Pompeo tak memberikan bukti serangan, dan membuat Teheran menuduh AS sudah membuat kebohongan.

Kemudian dalam kicauan Minggu (15/9/2019), Presiden Donald Trump mengisyaratkan bakal mengerahkan militer jika pelakunya telah diketahui.

"Kami yakin sudah tahu pelakunya. Kami siap untuk menembak begitu sudah ada verifikasi," kata presiden berusia 73 tahun itu di Twitter.

Pejabat anonim AS itu menuturkan ada 19 titik pada target, dan serangan drone ke Aramco itu berasal dari wilayah barat-utara-barat.

Menurut sumber intelijen, wilayah itu bukan dikuasai Houthi di Yaman, yang berlokasi di sebelah barat daya pabrik minyak Aramco yang jadi lokasi serangan.

Si pejabat anonim kemudian menjelaskan berdasarkan kerusakan di Abqaiq maupun Khurais, serangan nampaknya berasal dari utara Teluk, antara Irak atau Iran.

Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi membantah dan menyatakan bahwa Pompeo dalam percakapan telepon menjamin AS yang mendukung Baghdad.

Pejabat itu melanjutkan, campuran antara drone dengan misil penjelajah dikerahkan untuk menyerang kilang Aramco. Namun tak semuanya mencapai target.

Media Australia ABC mengutip keterangan sumber lain yang menerangkan bahwa Trump sudah diberi tahu ada kemungkinan Iran menjadi dalangnya.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan tidak jelas siapa yang menyerang. Namun jelas perbuatan itu melanggar hukum internasional.

Irak melalui juru bicara kementerian luar negeri Abbas Mousavi menuding intelijen maupun pemerintah AS ingin membenarkan aksi mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com