Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Tak Terima Turki Tidak Punya Senjata Nuklir

Kompas.com - 05/09/2019, 17:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, seharusnya negaranya juga punya hak untuk mempunyai senjata nuklir. Tak hanya negara maju saja.

Hadir dalam Forum Ekonomi Central Anatolian di Sivas, Erdogan mengomentari ekspansi industri pertahanan Turki setelah berdialog dengan AS, Rusia, dan tak menutup kemungkinan dengan China.

Dilansir Newsweek Rabu (4/9/2019), di tengah membahas ekspansi itulah, Erdogan kemudian berkomentar bahwa ada negara yang punya senjata nuklir lebih dari satu.

Baca juga: Ditanya Bakal Beli Jet Tempur Rusia Setelah Dikeluarkan AS dari F-35, Erdogan: Mengapa Tidak?

"Tapi negara saya tidak diperbolehkan mempunyainya? Saya tak bisa menerimanya. Saat ini, hampir semua negara di dunia berkembang punya senjata nuklir," keluhnya.

AS saat ini diprediksi menempatkan 50 senjata nuklir di Turki sebagai bagian dari aliansi militer NATO terkait kebijakan pembagian hulu ledak nuklir.

Berdasarkan laporan NATO yang bocor dan dipublikasikan harian Belgia De Morgen, senjata itu disimpan di Pangkalan Incirlik, dengan pengawasan Washington.

Pada 1980, Ankara menandatangani Traktat Pelucutan Senjata (NPT) yang pada intinya menentang kepemilikan senjata nuklir selain negara "yang diakui".

Namun dalam perkembangannya, negara lain seperti India, Pakistan, Korea Utara (Korut), hingga Israel juga mengembangkan dan menyimpan senjata pemusnah massal itu.

Meski menjadi anggota sejak 1952, hubungan Turki dengan anggota NATO lain, terutama AS, merenggang. Baru-baru ini setelah Ankara menerima sistem rudal Rusia S-400.

Bahkan pada Rabu, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengumumkan personel S-400 sudah mulai diberangkatkan untuk menjalani pelatihan di kota Rusia, Gatchina.

Presiden AS Donald Trump kemudian merespons dengan mengumumkan partisipasi negara itu di program jet tempur generasi kelima F-35, di mana Turki memesan 100 unit.

Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan kepada Erdogan jet tempur terbaru Sukhoi Su-53 dan Su-35 yang disempurnakan saat mengunjungi pameran kedirgantaeaan di Zhukovsky.

"Ya, Anda bisa membelinya," jawab Putin ketika Erdogan menanyakan apakah pesawat tempur itu dijual, dan kemudian mereka tertawa dalam kunjungan pekan lalu.

Meski tengah mesra dengan Kremlin, Erdogan juga menyuarakan ketertarikan untuk membeli senjata AS, di mana dia membahas soal kans membeli sistem rudal Patriot.

Sistem pertahanan yang didesain Raytheon itu bisa menjatuhkan rudal balistik. Tetapi tidak dengan pesawat. Spesifikasi yang ada di sistem S-400.

Hanya, Erdogan menegaskan dia bersedia membeli senjata "jika kondisi yang ditawarkan sama" seperti yang dia dapatkan dari pembelian S-400 Rusia.

Baca juga: Saat Erdogan Sebut Jokowi My Brother di Depan Dubes RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com