Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Putuskan Cabut RUU Ekstradisi yang Picu Gelombang Demonstrasi

Kompas.com - 04/09/2019, 17:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, pada Rabu (4/9/2019), mengumumkan akan secara resmi menarik Rancangan Undang-Undang Ekstradisi yang kontroversial.

RUU yang memungkinkan ekstradisi pelaku pelanggaran ke China daratan itu menuai kecaman dari rakyat Hong Kong dan memicu krisis politik yang diwarnai aksi protes selama 13 pekan di kota semi-otonom itu.

"Pemerintah akan secara resmi menarik RUU (Ekstradisi) untuk sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran publik," kata Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dalam video pernyataan yang dirilis kantornya, demikian dikutip AFP.

Baca juga: Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Minta Bantuan Taiwan

Lam mengumumkan langkah mencabut RUU itu di hadapan sekelompok anggota parlemen pro-Beijing.

Penarikan RUU Ekstradisi itu merupakan salah satu dari lima tuntutan utama para pengunjuk rasa, yang turun ke jalan dan melancarkan protes, hingga membawa Hong Kong ke dalam krisis politik terburuk sejak penyerahannya dari Inggris pada tahun 1997.

Laporan awal di media lokal tentang penarikan RUU itu membangkitkan harapan untuk dapat membantu mengakhiri krisis.

Sebelumnya, pemerintah Hong Kong telah menangguhkan pembahasan RUU Ekstradisi tersebut dari parlemen.

Baca juga: China Tegaskan Dukung Penuh Pemimpin Hong Kong Carrie Lam

Namun langkah itu tak cukup menurunkan tensi ketegangan setelah gerakan pro-demokrasi berkembang menuntut reformasi demokrasi yang lebih luas di Hong Kong.

Dilansir AFP, Lam akan mengonfirmasi pencabutan RUU itu saat parlemen dibuka kembali pada Oktober mendatang.

Lam juga mengumumkan rencana untuk menggelar dialog sehingga orang-orang dapat "berbagi pandangan dan menyuarakan keluhan mereka".

Pemimpin berusia 62 tahun itu juga berencana menugaskan akademisi, penasihat, dan para profesional untuk memeriksa dan meninjau masalah-masalah yang ada di masyarakat secara independen dan memberi saran solusi kepada pemerintah.

Tetapi Lam juga memperingatkan kepada para pengunjuk rasa bahwa demonstrasi yang sedang berlangsung dan menentang pemerintah China telah menempatkan Hong Kong dalam posisi yang rentan dan berbahaya.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Carrie Lam: Saya Tidak Pernah Ajukan Pengunduran Diri

"Prioritas utama kami sekarang adalah untuk mengakhiri kekerasan, menjaga supremasi hukum dan memulihkan ketertiban dan keselamatan di masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya dalam laporan Reuters, yang mengutip rekaman suara komentar Carrie Lam di sebuah pertemuan tertutup, bahwa pemimpin Hong Kong itu akan memilih berhenti dan mundur dari jabatannya jika memang dia memiliki pilihan.

Lam menanggapi dengan menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah mengajukan pengunduran diri dan pemerintah Beijing yakin pemerintahannya akan dapat menyelesaikan krisis politik yang telah berlangsung selama tiga bulan tanpa campur tangan China daratan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com