Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Warga, Makam Pelaku Pembom Bunuh Diri Sri Lanka Dipindah

Kompas.com - 30/08/2019, 23:33 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Pengadilan Sri Lanka, pada Jumat (30/8/2019), memerintahkan untuk pemindahan lokasi pemakaman salah satu pelaku pembom bunuh diri saat Minggu Paskah, April lalu.

Perintah pemindahan itu menyusul adanya aksi protes kemarahan warga atas lokasi pemakaman awal.

Pelaku yang diidentifikasi sebagai Mohamed Nasar Mohamed Azad itu meledakkan diri di Gereja Zion Kristen, pada 21 April lalu, dan menewaskan hingga 25 orang, serta melukai 100 lainnya.

Ledakan di gereja itu merupakan bagian dari serangkaian serangan bom bunuh diri di enam lokasi berbeda yang menewaskan total 258 orang. Serangan itu diklaim oleh kelompok ISIS.

Baca juga: Penyelidik Sebut Serangan Bom Paskah di Sri Lanka Tak Berkaitan Langsung dengan ISIS

Kerabat maupun teman pelaku pemboman tidak ada yang bersedia menerima sisa jenazahnya, sementara pemuka Muslim Sri Lanka juga menolak untuk melakukan upacara pemakaman dengan alasan tindakan ekstremis pelaku bertentangan dengan ajaran Islam.

Menurut keterangan polisi, jenazah pelaku saat ini masih disimpan di kamar mayat rumah sakit Batticaloa di timur Sri Lanka.

Pada Senin (26/8/2019), jenazah pelaku dimakamkan di tempat pemakaman umum, namun hal itu mendapat tentangan dari warga sekitar yang mayoritas beragama Hindu.

Warga yang memprotes pemakaman pelaku sampai memblokir ruas jalan, pada Selasa (27/8/2019), dan memaksa petugas kepolisian untuk menembakkan gas air mata guna membubarkan aksi massa.

Baca juga: Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka Dapat Dana dari Dinas Intelijen Negara

"Hakim hari ini telah memerintahkan untuk menggali kembali makam dan membawa jenazahnya kembali ke kamar mayat rumah sakit," kata seorang pejabat kepolisian, Jumat (30/8/2019).

"Pemerintah (sipil) distrik telah diminta untuk mengidentifikasi lokasi pemakaman yang lebih sesuai," lanjutnya, dikutip AFP.

Lebih dari 100 orang masih ditahan pihak berwajib sehubungan dengan serangan itu.

Sementara pemerintah Sri Lanka pekan lalu mulai melonggarkan keadaan darurat yang telah diberlakukan tak lama setelah serangan.

Pemerintah Sri Lanka menyalahkan kelompok ekstremis lokal yang kurang dikenal, National Thowheeth Jama'ath (NTJ), sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan pada Malam Paskah itu.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Tolak Penyelidikan Ledakan Bom Minggu Paskah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com