Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Berjanji Bakal Terus Jadi Ancaman AS

Kompas.com - 24/08/2019, 09:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) melontarkan kecaman kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dengan menyebutnya sebagai "racun mematikan".

Selain itu, pejabat tinggi setempat juga berjanji mereka bakal terus menjadi "ancaman terbesar" AS, dan menyebut latihan perang gabungan AS serta Korea Selatan (Korsel) "merumitkan" perundingan denuklirisasi.

Baca juga: Korea Utara Sebut Uji Coba Rudal AS Langkah Berbahaya dan Bisa Picu Perang Dingin

Dalam rilis resminya, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho mengatakan, mereka tak hanya siap untuk berdialog. Namun tetap mempertahankan kewaspadaan.

Dilansir AFP Jumat (23/8/2019), Ri menuturkan Washington pasti sudah salah jika mengira mereka bisa terus menekan negaranya dengan sanksi, bukan mencabutnya.

"Kami akan terus bertahan sebagai ancaman terbesar AS selama yang diperlukan supaya mereka paham apa yang harus dilakukan demi mencapai denuklirisasi," ancamnya.

Pyongyang menggelar serangkaian uji coba rudal jarak pendek dalam beberapa pekan terakhir sebagai bentuk protes terhadap latihan perang gabungan yang dianggap persiapan menginvasi mereka.

Seperti pada Sabtu ini (24/8/2019), Seoul mengumumkan negara tetangga mereka itu kembali menembakkan "proyektil", sebutan untuk senjata yang belum teridentifikasi, ke laut.

"Militer kami masih melacak segala pergerakan di Utara sehubungan dengan potensi adanya uji coba tambahan." Demikian keterangan Kantor Staf Gabungan Korsel.

Uji coba disertai dengan berbagai retorika berisi kecaman memperburuk upaya pemulihkan dialog antara AS dan Korut yang sempat kolaps pada awal tahun ini.

Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong Un bertemu di Zona Demiliterisasi akhir Juni, dan sepakat memulai kembali dialog. Namun hingga saat ini urung terealisasikan.

Awal pekan ini, Utusan Khusus AS untuk Korut Stephen Biegun menyatakan Washington "bersiap untuk maju" jika mendengar kabar apa pun dari Korut, pernyataan yang disampaikan saat berkunjung ke Seoul.

Kemudian, Korut juga menyerang Pompeo atas apa yang disampaikannya dalam wawancara bersama Washington Examiner. Saat itu Pompeo berkata, mereka akan tetap mempertahankan sanksi jika Korut tak ingin denuklirisasi.

Ri menganggap Pompeo tidak tahu malu karena sudah melontarkan kalimat yang membuat mereka malu, dan memandang penuh keraguan sang Menlu AS bisa memberi solusi.

Pada awal Agustus, Trump menyatakan Kim sudah mengiriminya surat dengan tulisan tangan berisi harapan pembicaraan bisa kembali terjadi jika latihan perang gabungan telah usai.

Baca juga: Kim Jong Un Sangat Puas dengan Uji Coba Rudal Keenam Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com