Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Turis Buang Popok Bayi, Pantai di Filipina Ini Ditutup Sebagian

Kompas.com - 17/08/2019, 16:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

BORACAY, KOMPAS.com - Sebuah pantai wisata terkenal di Filipina terpaksa ditutup sebagian setelah seorang turis mengubur popok kotor di pasir pantai.

Seorang perempuan turis terekam kamera sedang mengubur popok bayinya di pinggir pantai, sementara membersihkan bayinya menggunakan air laut.

Akibat ulah turis di Pantai Boracay itu, sebagian pantai harus ditutup sementara untuk dilakukan pembersihan.

Dilansir Daily Express, aksi turis yang tak bertanggung jawab itu disaksikan oleh para pengunjung pantai lainnya.

Salah seorang pengunjung pantai, yang mengaku bernama Grace, kemudian berinisiatif untuk merekam aksi turis itu dan melaporkannya ke otoritas berwenang.

Baca juga: Jual Popok untuk Burung, Wanita Ini Raup Rp 61 Juta Per Bulan

"Banyak dari pengunjung pantai yang terkejut dan merasa jijik oleh air setelah melihat aksi turis perempuan itu."

"Kami tidak tahu harus berbuat apa, sehingga kami hanya mengeluarkan ekspresi jijik dengan harapan mereka akan memperhatikan," kata Grace, kepada media lokal ABS-CBN.

Pejabat setempat kemudian menginstruksikan agar sebagian pantai di mana insiden itu terjadi ditutup hingga 72 jam untuk pembersihan.

Para wisatawan juga dilarang untuk masuk ke dalam air karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran bayi.

Menteri Pariwisata Filipina Bernadette Romulo-Puyat menambahkan, pihak berwenang telah berusaha mencari para wisawatan yang bertanggung jawab atas insiden itu.

Baca juga: Dari Popok hingga Sol Sepatu, 12 Benda yang Ikut Merusak Lingkungan

Pemerintah berniat untuk mengajukan tuntutan terhadap turis itu atas tuduhan merusak lingkungan dan berusaha menemukan popok yang telah dibuang.

Pantai Boracay merupakan salah satu pantai paling terkenal di Filipina. Pantai itu baru dibuka kembali untuk umum pada Oktober 2018, setelah sempat ditutup selama enam bulan karena tingginya tingkat limbah dan kerusakan yang terjadi.

Proses pembersihan pantai itu diperkirakan telah menelan biaya sekitar 1 miliar peso (sekitar Rp 272 miliar).

Setelah kembali dibuka, serangkaian aturan baru telah diperkenalkan di pulau itu untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, sejumlah aktivitas juga dilarang dilakukan di pantai, seperti merokok, minum alkohol, serta makan di pantai. Permainan membangun istana pasir juga diatur ketat.

Baca juga: Popok, Plastik, dan Pembalut Wanita Kotori Kawasan Wisata Hiu Paus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com